Foto: Irawan Rahman |
Isu-isu tersebut datang dan pergi, tidak permanen. Semua itu temporal belaka.
Isu-isu itu menghabiskan energi bangsa, melanggengkan perpecahan dan melemahkan semangat kebangsaan.
Isu terpenting bangsa ini adalah isu ketuhanan, isu kemanusiaan, isu persatuan, isu keadilan, isu kesejahteraan rakyat, isu kepemimpinan yang berkeadilan, berkebijaksanaan dan penuh kasih sayang. Dengan satu kata, isu terpenting kita adalah menghidupkan semangat Pancasila, semangat Persatuan, semangat Bhinneka Tunggal Ika, dan semangat Gotong Royong membangun negeri tercinta.
Kita tidak punya musuh, tidak ada alasan yang membuat kita saling bermusuhan diantara kita. Musuh kita bukan agama lain, bukan suku lain, bukan golongan lain, bukan ras lain. Bukan!
Jika pun kita harus punya musuh dan harus mendefinisikan musuh kita, maka musuh bersama yang harus kita hadapi adalah keterbelakangan, kebodohan, kemiskinan dan gerakan pecah belah yang menguras energi.
Untuk menghadapi musuh bersama itu, bangsa besar ini harus bersatu padu, merakit dan merekat, mengait dan menguat, menghimpun dan berhimpun, menjadi satu kekuatan yang utuh, padu dan kokoh. Sehingga terhimpun segala potensi bangsa, dengan kekuatan energi terpusat dan sistemik membangun Indonesia Raya.
Penulis: Irawan Rahman
Isu terpenting bangsa ini adalah isu ketuhanan, isu kemanusiaan, isu persatuan, isu keadilan, isu kesejahteraan rakyat, isu kepemimpinan yang berkeadilan, berkebijaksanaan dan penuh kasih sayang. Dengan satu kata, isu terpenting kita adalah menghidupkan semangat Pancasila, semangat Persatuan, semangat Bhinneka Tunggal Ika, dan semangat Gotong Royong membangun negeri tercinta.
Kita tidak punya musuh, tidak ada alasan yang membuat kita saling bermusuhan diantara kita. Musuh kita bukan agama lain, bukan suku lain, bukan golongan lain, bukan ras lain. Bukan!
Jika pun kita harus punya musuh dan harus mendefinisikan musuh kita, maka musuh bersama yang harus kita hadapi adalah keterbelakangan, kebodohan, kemiskinan dan gerakan pecah belah yang menguras energi.
Untuk menghadapi musuh bersama itu, bangsa besar ini harus bersatu padu, merakit dan merekat, mengait dan menguat, menghimpun dan berhimpun, menjadi satu kekuatan yang utuh, padu dan kokoh. Sehingga terhimpun segala potensi bangsa, dengan kekuatan energi terpusat dan sistemik membangun Indonesia Raya.
Penulis: Irawan Rahman
Post a Comment
Post a Comment