Teori Dasar Selam : Penggongan Menurut Sistem Pernapasan

Post a Comment
Teori Dasar Selam : Penggongan Menurut Sistem Pernapasan - Berdasarkan sistem pernapasan, selam dibagi menjadi dua golongan yaitu;
a. Tanpa suplai udara (non air supplay)
b. Dengan suplay udara (air supplay diving)

Yang termasuk dalam sistem tanpa suplay udara, meliputi skin diving atau snorkling dan googgling. Goggling adalah penyelaman dengan menggunakan goggle atau kacamata renang. Penyelaman dengan cara ini masih umum dilaksanakan oleh nelayan jubi atau pemungut hasil laut lainnya sepanjang pesisir pantai Sulawesi Utara hingga Kepulauan Sangihe Talaud. Sistem goggling mudah mengakibatkan squeeze atau perusakan jaringan karena terbentuknya ruang bertekanan rendag di dalam kacamata ketika sedang menyelam.


Menyelam dengan goggle melupakan penyelaman yang paling murah namun jaminan kesehatan penyelam sulit dipertanggungjawabkan. Dengan tidak tertutupnya hidung, maka air dapat masuk melalui hidung dan mengganggu saluran eustachia dan kesulitan mengadakan keseimbangan tekanan pada telinga. Ketidakmampuan melakukan keseimbangan tekanan pada telinga mengakibatkan ketulian pada penyelam.

Skin diving atau snorkling adalah penyelaman dengan menggunakan masker dan snorkel, serta dibantu dengan fins. Penyelaman dengan snorkling relatif lebih aman dibandingkan dengan goggling. Cara menyelam dengan snorkel dan masker telah menghindarkan para penyelam dari mask squeeze yang menyebabkan mata nyeri. Dengan hidung tertutup oleh masker, maka akan dengan mudah melakukan keseimbangan tekanan pada telinga.

Penyelamana dengan menggunakan masker dan snorkel merupakan teknik dasar dari selam modern. Perlengkapan pokok dalam skin diving meliputi : masker, snorkel, fins, rompi apung, pakaian pelindung, sarung tangan, peluit, pengukur kedalaman, jam selam dan pisau selam.

Penyelam dengan suplay udara dapat dibagi menjadi dua jenis, yakni SSBA (Surface Supplay Breathing Apparatus) dan SCUBA (Self Contained Underwater Breathing Apparatus).

SSBA (Surface Supplay Breathing Apparatus)

Pada sistim SSBA, udara disuplay dari permukaan air, baik melalui pipa pernapasan maupun menggunakan kompresor langsung. Sistim ini tidak memberikan keleluasan gerak bagi penyelam karena ia terkait dengan ruang gerak pipa pernapasan yang mensuplay udara dari permukaan. Cara ini pernah populer pada masa lampau dan merupakan tahap permulaan memasuki penggunaan SCUBA.

SCUBA (Self Contained Underwater Breathing Apparatus)

Pada sistim SCUBA, alat pernapasan bawah air yang dapat dibawah sendiri oleh penyelam, dibedakan dengan tiga sistim yakni, SCUBA dengan sistim sirkulasi tertutup, setengah tertutup dan sistim terbuka. Sistim sirkulasi tertutup, maksudnya udara yang digunakan untuk bernapas tidak dihembuskan keluar. Sistim ini menggunakan oksigen dan dilengkapi dengan karbon dioksida absorbent. Karbon dioksida hasil pernapasan dihisap oleh absorbent dan dihasilkan oksigen untuk bernapas lagi, demikian seterusnya. Sistim ini tidak dapat dipakai pada penyelaman yang dalam, sebab pada tekanan tinggi oksigen bersifat pembius. Keuntungan bahwa, karena tidak ada udara yang dihembuskan keluar, tidak mudah untuk dideteksi. Jadi sangat baik untuk kepentingan militer dan juga untuk kepentingan penelitian karena tidak mengejutkan hewan yang sedang diamati.

SCUBA dengan sistim terbuka umumnya dipakai saat ini secara komersial. Udara yang dipakai dalam pernapasan adalah udara normal yang telah difilter kadar airnya. Dalam penggunaan udara tersebut dihembuskan keluar sehingga menimbulkan gelembung-gelembung ketika penyelaman sedang dilakukan.

Ada juga alat yang dirancang dengan sistim sirkulasi setengah tertutup. Alat ini dimaksudkan untuk mengurangi pelepasan udara napas ke dalam air, dengan demikian penggunaan udara lebih hemat dan silindernya pun lebih kecil. Oleh karena udara yang dilepaskan berkurang, maka suara gelembung yang dihasilkan saat penyelaman berkurang. Jenis ini sering digunakan dalam operasi kemiliteran untuk menjinakan ranjau yang peka terhadap suara juga sering dipakai oleh ahli Biologi laut dan fotografer, agar mendapatkan suasana yang tenang untuk mengamati ikan dan hewan laut lainnya.

Related Posts

Post a Comment

Subscribe Our Newsletter