KISAH PARA RASUL 1:6-11 - RENUNGAN/TAFSIRAN

Post a Comment

YESUS TERANGKAT KE SURGA

(1:6-11)


Empat puluh hari setelah Paskah, Tuhan Yesus naik ke surga. Bagaimana peristiwa ini terjadi secara persis tidak pernah dapat dijelaskan.  Alkitab hanya menggambarkan peristiwa ini bahwa seolah-olah Yesus terangkat naik ke atas, semakin lama samakin tinggi, kemudian awan menutupi-Nya.


Gambaran ini sering membawa banyak orang pada kesimpulan bahwa surga itu ada di atas bumi, di balik awan. Karena surga adalah tempat kediaman Allah, kita pun menganggap Allah ada atas kita. Namun, hal ini pun menimbulkan pertanyaan lain,  yaitu apakah keberadaan Allah hanya di atas saja?  Bukankah Allah di mana-mana? Oleh karena itu, surga seharusnya tidak di pahami hanya sebatas tertentu, tetapi sebagai suatu situasi di mana Allah sungguh harir di dalamnya.


Dalam peristiwa kenaikan Tuhan Yesus ke surga, sebenarnya cara bagaimana Yesus itu naik, bukanlah sesuatu yang penting  untuk  ditekankan, melainkan makna di balik cerita itu, yang jauh lebih berguna bagi kehidupan  kita sebagai orang percaya. Dalam pengakuan iman, kita percaya dan mengakui bahwa Tuhan Yesus Kristus telah naik ke surga.


Kenaikkan-Nya itu mempunyai dua arti. Pertama, Ia pergi karena tujuan-Nya datang kedunia ini sudah selesai. Kedua, Yesus naik ke surge, pergi dari hadapan para murid karena Yesus menganggap bahwa memang sudah waktunya sekarang para murid harus berdiri sendiri. Ada waktunya mereka dibina, di gembleng, disertai siang dan malam oleh Tuhan Yesus, tetapi ada waktunya juga, para murid itu harus berdiri sendiri. Ini memang suatu peristiwa yang sangat berat.


Dahulu waktu kecil, saya sering memerhatikan ayam peliharaan saya. Ketika anak-anak ayam itu mulai disapih oleh induknya, pada awalnya mereka rebut dan ingin selalu kembali mengikuti induknya. Induknya pun mulai bersikap galak dengan mematuk anak-anaknya sehingga mereka lari. Sekilas, saya melihat kesedihan terpancar dari wajah anak-anak ayam itu. Mungkin mereka bertanya-tanya mengapa mereka sekarang tidak boleh mengikuti induknya. Terlebih lagi yang dialami oleh murid-murid Tuhan Yesus. mereka berharap Yesus menjadi raja atas Israel seperti Daud. Namun semuanya berbeda malah Yesus pergi ke surga.


Setelah Yesus naik ke surge para murid itu memang berada dalam keadaan yang berat. Bahkan sebenarnya, mereka masih merasa tidak siap untuk ditinggalkan Yesus. apalagi mereka  baru saja bersama-sama kembali selama empat puluh hari, tetapi mereka sudah harus ditinggal pergi lagi.


Keputusan Yesus untuk pergi meninggalkan para murid-Nya seolah berlawanan dengan apa yang telah dikatakan-Nya para murid-Nya  sebelumnya bahwa Ia akan selalu menyertai para murid, bahkan sampai akhir zaman. Sebenarnya, itu tidak berlawanan karena Yesus sendiri memang sudah mempersiapkan segala sesuatunya. Ketika Ia pergi, sebenarnya Ia tetap menyertai para murid hanya saja dalam bentuk kehadiran yang berbeda. Penyertaan-Nya bukan lagi penyertaan secara fisik, melainkan secara rohani. Roh kuduslah yang kini akan menggantikan Yesus untuk menyertai para murid. Dengan demikian, para murid itu sebenarnya tidak berjalan sendiri dalam melanjutkan misi Yesus, tetapi tetap selalu disertai oleh-Nya.


Pada masa ini juga kita menumbuhkan pengharapan akan kedatangan Kristus kembali. Oleh karena itu, hidup kita pun harus di jiwai, diwarnai, dan diarahkan sesuai dengan pengharapan itu. Kalau kita tahu bahwa sebetulnya akhir zaman itu akan membawa keadilan, kebenaran, dan perdamaian, itu berarti bahwa kita pun saat ini harus melakukan keadilan, kebenaran, dan segala sesuatu yang mendatangkan perdamaian.


Selain itu, kita perlu ingat bahwa akhir zaman itu bukan hanya mendatangkan keselamatan bagi manusia, melainkan juga kehancuran khususnya bagi orang yang menentang Allah. ini adalah sebuah pengharapan eskatologis yang bisa menguatkan perjuangan kita saat ini.


Sekalipun sekarang ini kita melihat kekuasaan yang rakus, ketidakadilan, keangkaramurkaan, dan penindasan yang terjadi dengan begitu hebatnya dan tak terhindarkan, tetapi pada suatu saat nanti, itu semua tetap akan dihancurkan oleh Allah. Karena itu bertobatlah! Allah yang masih menunda untuk mendatangkan kerajaan-Nya, menunjukkan kehidupan kita ke arah yang dikehendaki oleh-Nya dan menerima undangan-Nya untuk menjadi kawan sekerja Allah yang mendatangkan kerajaan-Nya dan  mewujudkan kehendak-Nya di bumi.


Tuhan Yesus Memberkati.


Related Posts

Post a Comment

Subscribe Our Newsletter