NEHEMIA 2:1-10 - TAFSIRAN/CATATAN - EKSEGESA

Post a Comment

OBSERVASI

Siapa Yang Ada Di Dalam Teks?

לְאַרְתַּחְשַׁ֥סְתְּא  => Artahsasta

Raja Artahsasta adalah seorang raja ke-6 Dinasti Akhemeniyah. Yang dimaksud Akhemeniyah adalah kekaisaran yang pertama di Persia yang didirikan oleh Kores Agung pada abad 6 SM. Raja Artahsasta ini memerintah Persia selama 41 tahun lamanya dari tahun 465 SM sampai 424 SM.  Raja Artahsasta ini adalah anak dari Xerxes I (raja ke-4).

אֶל־אֱלֹהֵ֖י => Allah

Istilah "elohim" dalam pengertian umum Keallahan. Istilah kata ini digunakan bagi Allah yang benar.

אָסָף֩=> Asaf

Asaf ini adalah seorang pengawas hutan raja. Hal ini bisa diketahui ketika Nehemia meminta surat kepada raja (ay.8). Dalam bahasa Ibrani asli secara harfia hutan (Kid.4:13; Pkh. 2:5).[1] Di mana Asaf ini melindungi hutan raja dari pencuria kayu  atau yang menembang pohon sembarangan.

סַנְבַלַּט =>  Sanbalat

Sanbalat adalah orang Horon. Mungkin dia berasal dari Bet Horon atas atau bawah yang terletak sekitar delapan mil disebelah barat laut Yerusalem. Sebuah papyrus Elefanti menyebutkan bahwa putra-putranya menjabat sebagai gubernur di Samaria pada tahun 408 sM.

טוֹבִיָּה=> Tobia

Tobia ini adalah orang Amon. Tobia ini adalah mantan budak di Amon, atau mungkin seorang budak di Amon, atau seorang pelayan raja Persia (Ezr.4:7). Kedua orang ini yaitu Sanbalat dan Tobia sangat kesal sekali sama Nehemia karena Nehemia telah mengusahakan kesejahteraan orang Israel. Kedua orang ini adalah musuh-musuh mereka dari Samaria. Nehemia menolak keberatan dan olok-olokan mereka serta dengan tegas menyatakan "Kamu tak punya bagian atau hak dan tidak diingat di Yerusalem" (ay.20).

[1]Charles F. Pfeiffer & Everett F. Harrison, The Wycliffe Bible Commentary Vol 1,(Malang: Gandum Mas, 2004) 1166 

Apa Yang Terjadi?

ð  Nehemia sedang sedih (ay.1-2)

ð  Nehemia sedih karena tempat pekuburan nenek moyangya, telah menjadi reruntuhan dan pintu-pintu gerbangnya habis dimakan api?" (ay.3). kuburan nenek moyang dalam bahasa Ibrani קִבְר֤וֹתאֲבֹתַ =>             tempat kuburan ayahku. Bahkah jika di bandingkan terjemahan lain seperti ASV, KJV, NAS yaitu tempat pemakaman ayahku.

ð  Nehemia ingin membangun kembali pekuburan nenek moyangnya (ay.4).

Kapan Peristiwa Itu Terjadi?

Pada bulan Nisan tahun kedua puluh pemerintahan raja Artahsasta (2:1). Bulan Nisan adalah bulan Desember tahun 445 sM.

Di Mana Itu Terjadi?

Peristiwan itu terjadi dikonteks Kitab Nehemia, ketika Nehemia sedih di depan raja Persia yaitu raja Artahsasta. 

Mengapa Itu Terjadi?

Sumber utama untuk mengetahui mengapa peristiwa itu terjadi adalah melihat pasal sebelumnya yaitu pasal 1. Ketika ada laporan Hanani bahwa Tembok Yerusalem telah di robohkan dan pintu-pintu gerbangnya telah dibakar (1:3). Penyebab semuanya itu terjadi ketika Rehum dan Simsai yang menulis sebuah surat tuduhan kepada Artahsasta, mungkin pada saat itu tembok Yerusalem hacurkan dan pintu-pintu gerbangnya dibakar (Ezr.4:1-24).


INTERPRETASI

TEMA:

PERMOHONAN NEHEMIA UNTUK PEMBANGUNAN TEMBOK DAN GERBANG YERUSALEM

Alasan saya memilih tema ini karena dari ayat 1-9 menjelaskan proses pemohonan Nehemia kepada raja untuk mengutus dirinya ke Yerusalam. Sebab tembok-tembok dan pintu-pintu gerbang Yerusalem telah dihancurkan. Oleh sebab penulis menguraikan seperti apakah permohanan Nehemia membangun tembok dan gerbang-gerbang Yerusalem di dalam Kitab Nehemia 2:1-10. Dan penyusunan sub tema di bawah ini penulis mengikuti alur cerita yang telah di tulis oleh Nehemia.

Sub Tema:

1.     Kesedihan Nehemia Karena Kondisi Yerusalem (ay.1-2)

Kata "sedih" dalam bahasa Ibrani רַע  artinya "dalam kesukaran". Pengertian kata kesukaran ini adalah suatu keadaan seseorang yang sedang kesusahan, menderita, dan sedih. Kata רַע  di tunjukan sepenuhnya satu orang yaitu Nehemia. Kesedihan Nehemia didepan raja adalah benar-benar sedih bukan suatu kebohongan atau pura-pura sedih.  Kesedihan Nehemia di depan raja sangat kelihatan keadaan mukannya. Raja berkata kepadanya "Mengapa mukamu muram, walaupun engkau tidak sakit?. Dalam bahasa Ibrani חָלָה  אַיִן וְאַתָּה   רַעפָּנֶהמַדּוּעַ =>  mengapa wajahmu sedih, melihatmu tidak sakit?. Penyebab Nehemia sedang sedih karena tembok Yerusalem telah dihancurkan dan pintu-pintu gerbangnya dibakar (bdg. 1:3; Ezr.4:24). Keadaan Nehemia yang sedang sedih memicu raja Artahsasta untuk bertanya kepada Nehemia. Kesedihan Nehemia salah satu faktor yang menggerahkan hati raja Artahsasta untuk mengambulkan permohananya di ayat 8.

Kesedihan Nehemia bukan hanya kesedihan untuk dirinya sendiri. Misalkan orang tuanya meninggal atau pamannya telah celaka. Namun kesedihan Nehemia karena cintanya terhadap kondisi negerinya yang sedang diladang marabahaya. Walaupun Nehemia sedang sedih namun pelayananya tetap berjalan (ia tetap melayani raja untuk menyediakan anggur).

Ungkapan isi hati Nehemia ini bukan hanya disampaikan kepada raja saja. Namun sebelumnya itu ia datang kepada Tuhan untuk memohon belas kasihan Allah dan pertolongan Tuhan untuk pembangunan tembok dan gerbang Yerusalem. Dan bahkan di ayat selanjutnya mengatakan bahwa ketika Nehemia berbicara kepada raja dan ia sambil berdoa dalam hatinya. Tentu doa yang disampaikan Nehemia kepada Allah semesta langit adalah pasti mengenai meminta pertolongan dari Tuhan.


2.     Nehemia Memberikan Alasan Dasar Permohonannya (ay.3)

Dasar dari permohonan Nehemia adalah tempat pekuburan nenek moyangku, telah menjadi reruntuhan dan pintu-pintu gerbangnya habis dimakan api. Bila dilihat dalam bahasa Ibrani קִבְר֤וֹת אֲבֹתַי  => tempat pekuburan ayahku.  Artinya tempat atau kota asal usul keluarga Nehemia telah menjadi reruntuhan dan pintu-pintu gerbangnya terbakar. Jika diteliti lebih lagi ternyata asal usul dari keluarga dari Nehemia adalah dari Yehuda dan ibu kotanya adalah Yerusalem. Jadi yang dimaksud Nehemia mengenai kota pekuburan ayahku adalah kota Yerusalem yang telah hancur  tembok-tembok dan pintu-pintu gerbangnya terbakar (Ezr.4).

Apa yang disampaikan Nehemia kepada raja adalah benar-benar terjadi bukan suatu perkataan yang bohongan. Namun yang menjadi masalahnya kenapa Nehemia tidak langsung saja mengatakan kota Yerusalem. Mengapa ia mengatakan kota tempat perkuburan ayahku. Kalau ditafsirkan secara literal "tempat kuburan" merupakan tempat yang sunyi dan tidak ada penduduk yang berada ditempat itu. Sebab tempat kuburan adalah tempat orang-orang meninggal dikubur. Demikian juga kondisi Yerusalem pada saat itu ketika di serang dan dihancurkan oleh Babel. Sunyi sepi dan tinggal rerutuhan tembok yang tersisa. Dan penduduknya pada saat itu diangkut ke Babel di jadikan budak. Sehingga kondisi Yerusalem pada saat itu adalah sunyi sepi bagaikan tempat yang tidak berharga lagi (II Taw.36).

4.     Nehemia Sambil Berdoa Kepada Tuhan (ay.4)

"Berdoa" dalam bahasa Ibrani וָֽאֶתְפַּלֵּ֔ל  (wä|´etPallël) dari akar kata פלל (pala). Berdoa yang dimaksud disini adalah suatu tindakan seseorang menyampaikan isi hatinya kepada Allah. Berdoa itu bisa dikatakan juga komunikasi kita kepada Allah. Kunci keberhasilan Nehemia dalam memberikan usulan kepada raja Artahsasta. Karena dia sambil berdoa kepada Allah. Bila dibandingakan dengan terjemahan BSI: "dalam hati aku berdoa kepada Allah" Benar ketika Nehemia sedang bicara kepada raja Artahsasta dia sambil berdoa kepada Allah.

Sikap seperti itu adalah suatu sikap yang mengadalkan Tuhan dalam pergumulan dalam hidupnya. Nehemia percaya bahwa Tuhan akan berkerja dalam kesusahanya tersebut. Memang disaat Nehemia mendengar berita tentang Yerusalem dari Hanani. Ia meratap dan bersedih hati namun ia percaya bahwa Tuhan akan berkerja. Jika imannya kecil maka ratapanya makin besar, bila imannya besar maka ratapannya semakin kecil. Hal inilah yang dirasakan oleh Nehemia ketika ia mendengar berita tersebut. Nehemia percaya kepada Allah bahwa Allah turut berkerja dalam pembangunan kembali tembok-tembok dan pintu-pintu gerbang Yerusalem. Jadi kunci keberhasilan Nehemia dalam menyampaikan isi hatinya kepada raja. Karena ia mengadalkan Tuhan dalam setiap langkahnya dimana ia berdoa kepada Tuhan.

Namun pada zaman Ezra pembangunan Yerusalem itu dimulai dibangun kembali atas seizing Tuhan. Di mana Allah memakai Kores (raja Persia) untuk membebaskan bangsa Israel dari tangan raja Babel. Setelah mereka telah bebas dari tangan bangsa Babel.  Raja Persia menginjikan mereka pulang ke negerinya walaupun bentuk 3 tahap yang pulang dari negerinya. Tetapi pada Ezra 4 menjelaskan pembangunan Yerusalem telah berhenti sebentar karena Rehum dan Simsai yang menulis sebuah surat tuduhan kepada Artahsasta  (Ezr. 4:7-16). Raja memerintahkan untuk menghentikan pekerjaan itu hingga dikeluarkan ketetapan lain (Ezr.4:21).  Sesudah Rehum dan Simsai menerima keputusan tersebut dari sang raja mereka langsung bergegas menuju ke Yerusalem dan "dengan kekerasan mereka memaksa orang-orang itu menghentikan" pekerjaan mereka. Dan berita tersebut di dengar oleh Nehemia. Sehingga Nehemia menyampaikan isi hatinya tersebut kepada raja untuk membangun kembali tembok dan gerbang Yerusalem. 

4.     Nehemia Mengusulkan Permohonannya (ay.5-8a)

Setelah Nehemia menyampaikan kepada raja mengapa ia menangis.  Dan ia mengusulkan permohonannya kepada raja untuk mengutus dia ke Yehuda, ke kota Yerusalem. Dalam bahasa Ibrani "Yehuda" yaitu יְהוּדָה (yühûdâ) yang berasal dari kata "odeh", yang artinya "aku akan menaikkan pujian". Kata "Yehuda" merupakan nama bapak leluhur orang Isreal. Yehuda adalah nama yang diberikan Lea ketika ia melahirkan anaknya (Kej.29:35). Dan Tujuan Nehemia pergi ke Yerusalem untuk membangun kembali tembok-tembok Yerusalem dan pintu-pintu gerbangnya.

Fungsi dari pembangunan tembok Yerusalem adalah untuk melindungi kota dari berbagai serangan. Tembok Yerusalem merupakan dasar pertahan orang Israel. Tanpa tembok dan pintu-pintu gerbang Yerusalem, hanya memudahkan bagi pihak-pihak musuh bangsa Israel untuk menyerang mereka.  Dan makna dari pembangunan tembok Yerusalem dan pintu-pintu gerbang adalah untuk membatasi orang asing yang sembarang masuk kota Yerusalem dan sekaligus untuk membatasi perkawinan campur antara orang Israel dan orang asing. Bahkan setelah selesai pembangunan tembok dan pintu-pintu gerbangnya mulai diperketat pengawasan yang ingin masuk ke kota Yerusalem (Neh.7:1-3).

Pembangunan tembok-tembok tersebut membuat Yerusalem aman dari musuh-musuhnya. Ini membuat lawan-lawan orang Yahudi gentar (6:16). Pemagaran/pemisahan secara fisik ini melengkapi pemisahan orang Yahudi terhadap orang-orang asing dalam hal kerohanian maupun kemasyarakatan.

5.     Permohonan Nehemia Di setujui oleh raja (ay.8b)

Dan raja mengabulkan permintaanku itu, karena tangan Allahku yang murah melindungi aku. Ternyata yang mempermudah Nehemia mendapatkan izin dari raja Artahsasta untuk bisa pergi ke Yerusalem membangun tembok-tembok dan pintu-pintu gerbang karena pertolangan Tuhan. Dalam bahasa Ibrani "tangan Allahku" אֱלֹהִים יָד  artinya Allah yang berkerja, Allah yang bertindak, dan Allah yang melakukannya.  Jadi yang menggerahkan hatin raja Artahsasta untuk mengutus atau menginjinkan Nehemia pergi ke Yerusalem yaitu Allah sendiri. Sebab bila bandingkan (Kel. 10:20) mengatakan bahwa Allah mengeraskan hati Firaun. Demikian juga raja Artahsasta bahwa Allah yang menggerahkan hatinya untuk menginjikan Nehemia pergi ke Yehuda bahkan orang Israel. Melalui ayat bisa diketahui bahwa bagi Allah tidak ada yang mustahil bagi-Nya untuk mengubahkan hati seseorang. Hal ini bisa dilihat peristiwa yang dialami oleh Paulus ketika Tuhan mengubahkan hidupnya untuk menjadi pengikut Kristus yang dulunya ia seorang pembunuh tetapi Tuhan mengubahkan menjadi seorang Rasul atau hamba Tuhan. Jadi bukan seolah-olah raja Artahsasta yang baik hati membiarkan orang Isreal pulang ke negerinya. Namun dibalik semuanya itu adalah Allah yang berkerja untuk mendatangkan suatu kebaikan.

Jika Tuhan yang tidak menolong Nehemia maka raja Artahsasta tidak akan mengijinkan ia pergi ke Yehuda sebab bila dipandangan secara politik, setiap keputusan yang berikan oleh raja Persia di mulai dari raja Koresy sampai raja Artahsasta untuk mengijinkan orang Israel pula ke negerinya. Keputusan tersebut membuat Negara menjadi rugi dan bisa-bisa bangsa Israel menjadi saingan bagi kerajaan Persial bila telah kokoh kembali. Bahkan bila diperhatikan dalam konteks Nehemia 2 ini begitu baiknya raja Artahsasta mengikuti permintaan Nehemia dimulai membuat surat kepada Asaf untuk meminta kayu sampai ada pengawalnya. Jika bukan tangan Allah yang berkerja tidak akan mukin bisa terjadi. Namun karena tangan Allah yang berkerja semuanya sehingga berjalan dengan lancar. 

6.     Nehemia Pergi kepada Bupati-Bupati Diseberang Sungai Efrat (ay.9-10)

Setelah Nehemia meminta surat ijin dari raja Artahsasta kemudian ia pergi di seberang sungai Efrat untuk menjumpai atau menghadap para bupati-bupati yang memimpin di daerah tersebut. Sungai Efrat adalah suatu sungai melintasi Suriah dan Irak sampai bersatu dengan Sungai Tigris yang bermuara di Teluk Persiap. Sungai Efrat ini suatu sungai yang di janjikan Allah kepada Abraham mengenai tanah perjanjian (Kej.15:18-21).

Ketika Nehemia datang kepada para bupati di seberang sungai Efrat, Nehemia di dampingin para panglima perang dan orang-orang berkuda. Alasan mengapa harus Nehemia bersama-sama dengan para panglima perang dan orang-orang berkuda karena pada saat itu ada orang-orang yang benci kepada Nehemia atau kepada orang-orang Yahudi. Orang-orang yang membenci Nehemia sangat jelas di ayat 10 yaitu Sanbalat dan Tobia. Ketika Sanbalat dan Tobia mendengar bahwa Nehemia mau membangun tembok-tembok dan pintu gerbang Yerusalem mereka sangat kesal sekali. Sebab pembangunan tembok dan pintu Yerusalem merupakan menyakut kesejahteraan orang Israel.

 

 




Related Posts

Post a Comment

Subscribe Our Newsletter