MAKNA PENEBUS DALAM KITAB RUT BAGI MASA KINI

Post a Comment

Trimakasih telah membuka blog saya
Mahon di klik ikuti..
biblemu.blogspot.com
BAB I
PENDAHULUAN

1.      Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari kata penebusan itu bukanlah sebuah kata yang asing di telinga orang percaya. Kata penebusan telah sering didengar hingga kini sejak pertama kali seseorang menjadi Kristen. Tetapi masalahnya banyak orang percaya tidak mengerti apa makna dari penebusan, terutama penebusan dalam Perjanjian Lama. Penebusan dalam Perjanjian Lama lebih mengarahkan kepada satu kitab yang menceritakan tentang penebusan yaitu Kitab Rut. Kitab Rut membicarakan tentang sejarah bangsa Israel menuju penebusan di PB. Kitab Rut adalah suatu penulisan yang singkat jika di bandingkan kitab Ester. Kitab ini membicarakan anugerah Allah kepada semua perempuan janda dan anak yatim. Ternyata dalam kitab Rut menunjukan suatu hal bahwa Allah memilih dua perempuan janda yang miskin dan kecewa untuk menjadi permulaan dari suatu menjadi keluarga Allah yang istimewa. Di nama keturunnya menghadirkan seorang raja yaitu raja Daud. Melalui dari keturunan Daud tersebut muncul Yesus Kristus sebagai Juruselamat dunia.
Istilah penebusan adalah hal yang sangat penting bagi kehidupan orang percaya. Sebab orang yang telah ditebus diikat dalam perjanjian anugerah di mana dia dinyatakan sebagai milik Allah, dan Allah menganugerahkan kepada-Nya segala berkat keselamatan dan pemberian dengan iman. Sesungguhnya penebusan adalah inti pemahaman Kristen mengenai keselamatan, namun arti sesungguhnya penebusan salah dipahami, hanya didengar saja tapi tidak tau apa-apa. Apalagi jika di kaitkan penebusan PL dan PB maka sangat sulit sekali bagi kaum awam untuk mengetahui hubungannya. Sehingga orang yang tidak mengenal Allah (orang yang tidak percaya) susah untuk menjadi percaya. Memang, masalah seseorang itu bisa percaya kepada Allah tergatung akan anungrah Allah kepadanya.

2.      Rumusan Masalah
a.       Bagaimana hubungan penebusan dalam Kitab Rut dengan Perjanjian Baru?
b.      Apa makna penebusan dalam Kitab Rut bagi masa kini?

3.      Tujuan Penulis
Tujuan penulisan makalah ini adalah Pertama, untuk menjelaskan hubungan penebusan dalam Kitab Rut dengan PB. Kedua,  untuk menjelaskan makna penebusan dalam kitab Rut bagi masa kini. Di mana penebusan dalam kitab Rut menggambarkan penebusan yang dilakukan oleh Yesus Kristus untuk menebus manusia dari hukuman dosa.

BAB II
LANDASAN TEORI

1.      Penebusan
1.1.   Pengertian Penebusan
Pengertian Penebusan dalam Kitab Rut adalah seorang yang membebaskan kerabatnya dari kemalangan, kemiskinan. Maksud penebusan disini dalam konteks Israel kuno adalah jika orang miskin menjual tanah, dan kaum keluarganya menebus kembali tanah itu, maka penebusan keluarga menegaskan kembali tanah itu kepada saudaranya yang menjual tanah tersebut. Hal ini adalah suatu ketetapan dalam Hukum Taurat.

1.2.   Tujuan Penebusan
Tujuan penebusan yaitu untuk membebaskan seseorang tersebut dari kesusahan atau penderitaan. Seperti penebusan tanah di hukum bangsa Israel kuno, dengan tujuan adalah mencegah kaum bangsa Israel tidak mempunyai tanah, agar mereka tidak jatuh miskin. Dan jika dikaitkan penebusan Kristus bagi manusia adalah supaya umat yang percaya kepada-Nya tidak binasa melaikan memperoleh hidup yang kekal.

2.      Kitab Rut
2.1.   Latar Belakang Kitab Rut
Kitab ini dinamai sesuai dengan tokoh utamanya, yaitu Rut, orang Moab, yang kawin dengan anak laki-laki Elimelekh, orang Yehuda dari Betlehem. Karena becana kelaparan, Elimelekh meninggalkan tanah asalanya dan menetap di Moab bersama-sama dengan Naomi, istrinya dan kedua anak laki-laki mereka. Kemudia ketiga laki-laki itu meninggal dunia dan Naomi ditinggal sendiri dengan kedua menantu perempuannya, Rut dan Orpa. Naomi memutuskan untuk kembali ke Yehuda, kerena bencana kelaparan telah berakhir. Lalu Naomi meminta kedua menantunya itu kembali ke keluarga mereka masing-masing. Orpan menuruti permintaan itu meskipun dengan berat hati, tetapi Rut dengan tegas menolak permintaan tersebut. Ungkapan Rut dala penolakan itu menjadi ukuran cinta kasih dan kesetiaan yang dapat diberikan seorang wanita kepada wanita lain (1:16-17). Akhirnya mereka kembali ke Betlehem dan di sana Rut memperoleh kesempatan untuk bekerja mengumpulkan ceceran jelai di lading milik Boas, seorang kerabat jauh dari Elimelekh.  Pada akhir masa panen, Naomi menyuruh Rut ke tempat pengirikan untuk memohon kepada Boas agar ia memenuhi tanggung jawab kekerabatannya, yaitu sanak keluarga yang terdekat harus mengawini janda kerabatnya dan memberikan keturunan untuk melanjutkan nama orang yang meninggal dunia itu. Boas bersedia, tetapi masih ada orang yang lebih berhak selaku kerabat yang lebih dekat dari keluarga Elimelekh. Dalam klimaks cerita itu, Boas membujuk kerabat yang lebih dekat tersebut untuk melepas haknya, lalu ia mengawini Rut.[1] 

2.2.   Penulisan Kitab Rut
Penulisan Kitab Rut tidak dikenal sama sekali dan tidak ada satu petunjuk pun mengenai siapa penulisnya dalam kitab itu. Namun diyakini bahwa ini ditulis oleh Samuel atau sezaman raja Daud.
Ø  Bukti Internal:
-          Nama Rut tidak disebutkan sebagai penulis dalam kitab ini.
-          Dalam kitab ini disebutkan nama Daud (4:17,22). Hal ini menunjukkan ditulis oleh orang sejaman Daud, jika buka Samuel (sebab Samuel telah mati sebelum Daud naik tahta).
Ø  Bukti Eksternal:
-          Tradisi Talmud Yahudi meyakini bahwa kita Rut ini ditulis oleh Samuel.

2.3.   Tujuan Penulisan Kitab Rut
Kitab Rut ini sangat berharga karena ajaran-ajaran yang bersifat khas dan pelajaran-pelajaran praktis yang ada di dalamnya. Tujuan kitab ini ditulis adalah untuk menjelaskan asal usul raja Daud, untuk menjelaskan bahwa yang dimaksud dilarang menikah dengan orang asing bagi Israel dengan orang asing bagi Israel adalah perkawinan dengan orang yang tidak seiman.[2]Untuk memberikan penjelasan bahwa di tengah-tengah kehidupan bangsa Israel yang tidak bermoral selalu masih ada umat tersisa yang hidup baik. Sedangkan teologi kitab ini adalah mengajarkan bahwa Allah adalah yang berdaulat, Allah yang memelihara umat-Nya, kepercayaan-kepercayaan klasik  dalam PL terlihat dalam kitab ini yaitu: Penderitaan adalah hukuman dari Allah (1:21), kemakmuran adalah berkat Tuhan (1:6), dan Anak laki-laki adalah karunia khusus dari Tuhan, sifat-sifat Allah yang terlihat dari nama-nama dan kegiatan-kegiatan Allah di dalam kitab ini.

2.4.   Ciri-Ciri Kitab Rut
Ø  Kitab ini memakai nama seorang nama seorang wanita yaitu Rut
Ø  Kitab ini ditulis dengan latar belakang gelap dari ketidaksetiaan dan kemurtadan Israel sepanjang masa hakim-hakim, sambil menguraikan sukacita dan kesusahan sebuah keluarga yang saleh di Betlehem selama masa yang kacau.
Ø  Kitab ini menunjukan bahwa rencana penebusan Allah.
Ø  Penebusan adalah menunjukan peranan penebusan kerabat Boas sabagai salah satu gambaran atau lambing PL yang paling jelas mengenai pelayanan syafaat Yesus Kristus.
Ø  Kitab ini memberikan suatu gambaran hidup yang realitis dengan pergumulan dan kesedihan, namun menjelaskan bagaimana iman dan kesetian dari umat yang saleh memungkinkan Allah mengubah suatu tragedy menjadi kemenangan dan kekalahan menjadi penebus.

3.      Tokoh-Tokoh Yang Terpenting Dalam Kitab Rut
3.1.   Naomi
Naomi artinya berarti "menyenangkan, cantik, menggembirakan". Juga dieja "Noomi"; bahasa Spanyol: Noemi; bahasa Perancis: Noemie adalah orang Efrata dari suku Yehuda, yang berasal dari Bethlehem, tanah Yehuda, yang merantau ke tanah Moab saat kelaparan hebat melanda Israel.[3]

3.2.   Rut
Rut (bahasa Ibrani: רות, Modern Rut Tiberias Rûṯ ; "belas kasih"; bahasa Inggris:Ruth), adalah seorang perempuan Moab yang menikah dengan Mahlon, salah seorang putra Naomi dan Elimelekh. Suaminya kemudian meninggal karena bencana kelaparan.

3.3.   Boas
Istilah nama Boas tidak begitu jelas, namu juga dapat artikan "kecepatan" atau "kekuatan", ada dua hal tentang Baos yaitu yang pertama, Boas adalah sanak Emimelekh, anggota keluarga Elimelekh. Kedua dia kaya raya. [4]

4.      Penebusan Dalam Kitab Rut
Kisah dalam Kitab Rut menunjukkan kisah "penebusan keluarga" yang dalam bahasa Ibrani disebut Go,el yang berarti "seorang yang menebus". Penebusan dalam Kitab Rut adalah keluarga dekat yang berhak membebaskan kerabatnya dari kemalangan. Yang menjadi penebus dalam Kitab Rut ini adalah Boas. Hubungan Boas dengan keluarga Naomi adalah seorang kerabat dari pihak dari suaminya. Melalui kehadiran Boas, gagasan penebusan menggerakkan alur cerita hingga selesai. Ternyata kata penebus muncul 9 kali dan kata menebus muncul 11 kali. Hal ini menunjukan bahwa, dalam pengertian sehari-hari, menebus adalah memperoleh kembali suatu barang dengan cara memberi sesuatu sebagai. Dan pengertian dari penebusan adalah tidak persis sama dengan pengertian itu. Misalkan bangsa Israel miskin menjual tanahnya, atau kaum keluarganya (penebus) boleh menebus kembali tanah tersebut. Di dalam (Im.25:24-27) menunjukan bahwa penebusan tanah keluarga menegaskan kepemilikan tanah secara permanen untuk memelihara stabilitas ekonomi, mengerem laju  massa pendudukan tanpa tanah, dan mencegah konsentrasi tanah di tangan  segelintir orang. Itulah sebabnya Hukum Taurat memutuskan spiral kemiskinan dan mencegah orang menjadi kaum tanpa tanah. Semua orang Israel harus memiliki  klain atas sebidang tanah.  
 Dengan demikian, Allah digambarkan sebagai penebus umat, secara kolektif maupun individual, membebaskan mereka dari kemalangan. Allah digambarkan sebagai malaikat yang telah membebaskan Yakub dari bahaya (Kej.48:16). Allah membebaskan Israel dari perbudakan Mesir. Allah juga membebaskan dari pembuangan (Yes. 43:1; 44:22-23; 52:9). Orang yang dibebaskan dari tangan musuh disebut ge'ulim (Mzm. 107:2; "orang-orang yang ditebus'), juga mereka yang kembali dari pembuangan (Yes.52:10, "orang-orang diselamatkan).
Peristiwa penebusan dalam Kitab Rut ini menunjukan suatu kemiripan penebusan yang dilakukan manusia dan Allah. yang pertama, penebusan terkait dengan pembebasan dari kemalangan. Kedua, penebusan adalah orang berhak (bukan wajib) menebus. Penebusan ini memuculkan  problem teologi. Di mana Allah menebus bukan karena kewajiban, melainkan kasih; tidak terpaksa, tetapi rela. Dengan demikian, praktik penebusan dalam PL berbeda dari praktik penebusan dalam PB.
Kalau di perhatikan penebusan Boas terhadap Rut menunjukan Boas menebus bukan unsur keterpaksaan, bukan suatu kewajiban atau tanggung jawah yang harus dilakukan oleh Boas, melaikan karna kasih. Penebusan dalam Kitab Rut ini lebih merujuk pada arti yang lebih umum, sebuah arti yang sering dipakai ketika menggambarkan Allah bertindak untuk umat-Nya. Dalam pengertian itu, tak termasuk gagasan pembayaran  (uang tebusan), sesuatu yang penting dalam proses penebusan. Dalam pengertian yang longgar, penebusan adalah orang yang membuat kehidupan sanak keluarganya menjadi lebih unik baik. Itu sebabnya putra pertama yang dilahirkan  dari hasil pernikahan Boas dan Rut yang bisa disebut juga penebus bagi Naomi (4:14).[5]

BAB III
PEMBAHASAN

1.      Hubungan Penebusan Dalam Kitab Rut Dengan Perjanjian Baru
Kitab Rut adalah Kitab yang tergolong dalam Kitab Perjanjian Lama. Istilah penebusan dalam Perjanjian Lama itu lebih meluas dari pada Perjanjian Baru. Sebab penebusan dari PB hanya terkait dengan dosa sedangkan penebusan  di PL bisa dengan Allah dan manusia. Penebusan di PB hanya Allah (Kristus), kalau PL sering juga manusia. [6]  Tak ada presede dalam PL yang mengaitkan penebusan tanah dengan menikahi janda terkait. Dengan demikian, lebih tepat penebusan dalam Kitab Rut merunjuk pada arti yang lebih umum, sebuah arti yang sering dipakai ketika mengambarkan Allah bertindak untuk umat

Hubungan Kitab Rut dengan PB adalah lahirnya Juruselamat yaitu Yesus Kristus. Bahwa di dalam Kitab Rut ini menjelaskan  sisilah dari Yesus Kristus. di mana Boas kawin dengan Rut, dan dari perkawinan itu lahirlah Obed. Obed ini memperanakkan Isai, Isai memperanakan Daud, dan dari keluarga Daud datanglah Yesus Kristus ke dunia. [7]dengan adanya sisilah ini dapat diketahui bahwa suku dan status Yesus Kristsus. Kalau diperhatikan masing-masing suku Israel memiliki sisilah, maka dengan melihat silsilah seseorang tersebut dia tahu dari suku mana seseorang tersebut berasal. Secara garis besar sisilah yang tampak di Akitab berfungsi untuk memperlihatkan hubungan darah dan daging, serta berfungsi untuk menjelaskan fakta bersejarah yang penting. Akan tetapi jika melihat dari sudut pandang sejarah penebusan, silsilah yang dicatat di Alkitab memiliki beberapa makna yang lebih penting.  Terutama mengenai sisilah Injil dari Matius yang mengenai sisilah Yesus Kristus yang menyatakan intisari sejarah penebusan yang memadatkan sejarah dari Adam sampai kepada Yesus Kristus. oleh karena itu ketika mendalami silsilah Yesus Kristus, kita bisa menyadari secara jelas intisari dari penebusan tersebut, sebab sejarah penebusan itu telah direncanakan sejak sebelum penciptaan dan sedang berlangsung.[8]

2.      Makna Penebusan Kitab Rut Bagi Masa Kini
Kitab Rut menceritakan suatu kisah kehidupan Naomi yang menderita kelaparan, kehilangan orang-orang yang dikasihinya. Dan juga menceritakan kehidupan Rut, wanita asing yang muda, asal moab. Seorang wanita yang setia terhadap mertuanya, sakaligus seorang yang bekerja sebagai pemungut jelai di ladang orang demi mendapatkan makanan. Tetapi dibalik semua yang mereka alami dalam kehidupan mereka, teryata kuasa pemeliraan Allah nyata dalam kehidupan mereka. Pekerjaan Rut memungut jelai membawa dia Perjumpaan dengan Boas, seorang yang raya, terhormat, dan baik hati. Perjumpaan yang terjadi antara keduanya, awalnya tidak saling kenal satu sama lain.

Kisah antara Boas dan Rut menunjukan suatu pemeliharaan Allah yang sangat luar biasa, yang tidak terduga bagi mereka. Di mana mereka ini dipersatukan menjadi suami istri. Sebelum mereka dipersatukan menjadi suami istri, mereka melewati berbagai proses untuk bisa bersatu. Yang paling terpenting dalam kisah mereka berdua ini adalah makna "penebusan" yang dilakukan Boas kepada Rut. Kalau diperhatikan hukum bangsa Israel terdapat dua ciri hukum yaitu levir dan goer. Levir adalah bahasa Latin diterjemahkan dari bahasa Ibrani untuk "saudara laki-laki", yang menyangkut tugas sebagai pengatur adat perkawinan apabila kepada keluarga meninggal. Dan sang levir adalah pranata pernikahan kuno yang menyangkut seorang saudara ipar. Jika seorang meninggal tanpa anak "nama" almarhum diteruskan melalui pernikahan jandanya dengan laki-laki lain (misalkan saudara si suami), dan melalui anak-anak yang dia lahirkan "untuk" almarhum. Sedangkan goel ialah kerabat dekat yang bertindak sebagai penebus orang atau harta benda. Kedua pranata keterabatan ini terkait dalam beberapa dalam Kitab Rut. Sang goel adalah "pelidung" kerabat dekat yang dalam keadaan tertentu wajib bertindak menjadi "penebus" karena dibutuhkan.
Kalau diperhatikan makna "penebusan" dalam Kitab Rut ini memberikan suatu penjelasan tindakan Boas sebagai goel, yang digambarkan karya penyelamatan Yesus Kristus. Memang Boas mempunyai hak penebusan, namun jelas ia tidak berkewajiban untuk campur tangan demi Rut, begitu pula dengan Kristus. seperti Boas, melihat ke malangan janda miskin itu, lalu datang menolong karena hidup Boas dikuasai oleh Yahweh dan hukum-Nya, begitu juga mengenai Mesias telah dinubuatkan bahwa  hidup-Nya akan dikuasai oleh hukum Allah dan bahwa Dia akan bertindak benar dan adil terhadap orang-orang yang miskin dan terhadap mereka yang tertidas.[9]Jadi, Kristus sebagai Goel orang percaya pada masa kini, seperti Boas bagi Rut, terikat keluarga. Begitu pula dengan penebusan Kristus bagi kita dan menerima kita ke dalam keluarga-Nya dan kita menjadi anak-anakNya dalam ciptaan baru. Kini kita menjadi anggota keluarga-Nya! Kita disambut di rumah-Nya dan memiliki hari depan yang penuh harapan.

BAB IV
PENUTUP
1.      Kesimpulan
Kesetiaan Rut terhadap mertuanya Naomi membukan jalan baginya memperoleh kasih karunia dari Allah melalui penebusan Boas terhadap dirinya. Pernyataan yang paling tegas tentang kesetiaanya merupakan komitmen Rut yang mengharukan pada Naomi (1:16-17), membuat Boas menyukai dirinya. Jika Rut tidak memiliki sifat setia kepada Naomi dan kepada Allah, maka Rut tidak akan memperoleh keberhasilan perkawinannya dengan Boas. Penebusan Boas terhadap Rut menggambarkan Kristus kepada umat-Nya.
Kalau di perhatikan penebusan Kristus terhadap menusia menunjukan Kristus menebus bukan unsur keterpaksaan, bukan suatu kewajiban atau tanggung jawab yang harus dilakukan oleh Kristus, melaikan karna kasih-Nya akan dunia ini. Kasih dan kesetiaan Kristus terhadap manusia hal yang tidak bisa dibayar oleh manusia. Sehingga dengan tindakan-Nya kita orang percaya pada masa kini menjadi mempelai-Nya. Sehingga kita sebagai orang percaya yang dulunya tidak mempunyai pengharapan akan kehidupan ini, sekarang telah memiliki pengharapan yang pasti di dalam Kristus.

2.      Prinsip-prinsip hidup & pelayanan
Kitab Rut memberikan kisah yang memiliki prinsip-prinsip hidup & pelayanan, sbb:
ü  Allah adalah kasih setia adanya, ia memiliki kedaulatan yang menuntun setiap anak-Nya kepada rancangan-Nya yang sempurnah.
ü  Allah menyatakan kasih setia-Nya kepada mereka yang menyatakan kasih setia kepada orang lain.
ü  Allah menebus umat-Nya bukan unsur dari kewajiban-Nya melaikan karena kasih setia kepada umat-Nya.
Daftar Pustaka
Lasor W.S & D.A. Hubbard. Pengantar Perjanjian Lama 1. (Jakarta: Gunung Muia. 2018)
Saparma. Kupasan Firman Allah Kitab Rut. (Bandung: Lembaga Literatur Babtis. 2003)
Atkinson David. Rut. (Jakarta: Yayasan Komunikasi Bina Kasih/OMK. 2000)
Karman Yonky. Kitab Rut. (Jakarta: Gunung Mulia. 2011)
Timo Eben Nuban. Penebusku ada Di betlehem. (Jakarta: Gunung Mulia. 2006)
Abraham Park. Janji Dari Perjanjian kekal. (Jakarta: Yayasan Damai Sejahtera Utama.      2014).


[1] W.S Lasor & D.A. Hubbard, Pengantar Perjanjian Lama 1, (Jakarta: Gunung Muia, 2018) 137
[2] Saparma,Kupasan Firman Allah Kitab Rut,(Bandung: Lembaga Literatur Babtis, 2003) 9
[3] David Atkinson, Rut,(Jakarta: Yayasan Komunikasi Bina Kasih/OMK, 2000) 46
[4] David Atkinson, Rut,(Jakarta: Yayasan Komunikasi Bina Kasih/OMK, 2000) 79
[5] Yonky Karman, Kitab Rut, (Jakarta: Gunung Mulia, 2011) 32
[6] Yonky Karman, Kitab Rut, (Jakarta: Gunung Mulia, 2011) 33
[7] Eben Nuban Timo ,Penebusku ada Di betlehem,(Jakarta: Gunung Mulia 2006) 47
[8] Abraham Park, Janji Dari Perjanjian kekal, (Jakarta: Yayasan Damai Sejahtera Utama, 2014).
[9] David Atkinson, Rut,(Jakarta: Yayasan Komunikasi Bina Kasih/OMK, 2000) 137-139

Related Posts

Post a Comment

Subscribe Our Newsletter