MENDISAI/MERANCANG KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI HOMILETIKA UNTUK KALANGAN JEMAAT

Post a Comment


Adapun tahap-tahap untuk mendisai/merancang kurikulum berbasis kompetensi homiletika untuk kalangan jemaat yaitu sebagai berikut.

Mempersiapkan Materi Yang Di Sampaikan
Dalam mempersiapkan materi hendak benar-benar dikuasai. Dan materi yang disampaikanya bukan hanya sekedar teori saja. Namun dapat dinilai oleh orang lain bahwa materi Homiletika telah hidup dalam pribadinya dengan kata lain telah menjadi gaya hidupnya. Mempersiapkan materi bukan pada waktu presentasi, melainkan mempersiapkan materi pada hari-hari sembelumnya. Tujuanya adalah supaya lebih mantap dan hasil bagus.

Mendiskusikan Kepada Jemaat Kurikulum Ini
          Walaupun materi telah dipersiapkan dengan baik tahap berikutnya tidak boleh diabaikan. Mendiskusikan kepada jemaat mengenai kurikulum tersebut. Yang perluh diperhatikan dalam mendiskusikan kepada jemaat mengenai kurikulum adalah sebagai berikut:

Apakah jemaat setujuh ada materi ini masuk dalam program gereja
Untuk mewujudkan suasana yang indah disaat menyampaikan materi kepada jemaat terlebih dahulu memintah persetujuan jemaat. Bukan bertindak sendiri tanpa meminta persetujuan.

Menentukan waktu pelaksanaan
Dalam diskusi ini perluh sekali untuk menentukan waktu pelaksanannya. Supaya jemaat dapat mempersiapkan diri dengan baik dan membagi waktunya dengan tepat.

Menentukan siapa saja yang ikut
Yang perlu diperhatikan juga adalah menentukan siapa saja yang ikut, apakah hanya para pelayan-pelayan gereja, jemaat atau diudang gereja lain.

Menentukan sistem acaranya
Perlu juga merencanakan bagaimana sistem acaranya yang dilakukan. Dalam menyusun acara perlu panitia acara supaya berjalan dengan baik.

Materi Yang Disampaikan
ð Pertemuan Pertama
-         Menjelaskan defenisi Homiletika
-         Menjeskan mengapa belajar Homiletika
-         Menjelaskan sejarah Homiletika
ð Pertemuan Kedua
-         Menjelaskan hubungan Hermeneutik dengan Homiletika
-         Menjelaskan cara menafsirkan dengan baik
-         Menjelaskan langkah-langkah menafsirkan dengan baik
ð Pertemuan Ketika
-         Menjelaskan cara menafsirkan puisi
-         Menjelaskan cara menafsirkan prosa
-         Menjelaskan cara menafsirkan nubuatan
-         Menjelaskan cara menafsirkan perumpamaan
ð Pertemuan Keempat
-         Pratek menafsirkan
-         Menjelaskan cara memindahkan hasil Hermeneutik ke Homiletika
ð Pertemuan Kelima
-         Menjelaskan cara penyusunan Khotbah
-         Prakter menyusun khotbah
ð Pertemuan Keenam
-         Menjelaskan cara menggunakan vocal suara yang baik
-         Praktek menggunakan vocal suara yang baik.

Pratek Untuk Berkhotbah
Setelah teori-teori homiletika telah disampaikan langkah selanjutnya adalah praktek khotbah. Praktek khotbah ini di lakukan satu-satu orang saja, minimal waktu khotbahnya adalah 30 menit dan maksimalnya 35 menit. Untuk praktek khotbah ini memerlukan waktu beberapa hari dan tergantung peserta yang ikut. Setelah selesai praktek khotbah ini jemaat di ajak pelayanan khotbah seperti SM, Ibadah rumah tangga, Ibadah doa, Ibadah kaum muda, Ibadah kaum ibu, dan Ibadah kaum bapak.

Related Posts

Post a Comment

Subscribe Our Newsletter