MENGAPA ALLAH BUTUH PROSES UTK MENYELAMATKAN MANUSIA

Post a Comment





Syalom..
Saya berterimakasih bagi saudara/I  yang telah membuka dan membaca sharing firman Tuhan di blogger saya. Bila saudara terberkati dengan sharing firman Tuhan ini mohon untuk klik follow atau ikuti…

Saya percaya bahwa Allah yang kita kenal di dalam diri Yesus Kristus adalah Allah yang Mahakuasa yang begitu besar kuasa-Nya. Bahkan untuk melakukan segalah suatu pekerjaan bagi-Nya tidak ada yang sulit karena Dia adalah Allah yang tidak terbatas.
Namun yang menjadi pertanyaan bagi kita sebagai orang percaya mengapa Allah membutuhkan sutau proses yang begitu panjang untuk menyelamatkan manusia? Bahkan orang orang Muslim pun berkata mengapa karya keselamatan bagi orang Kristen butuh proses yang begitu panjang. Padahal Allah itu tidak terbatas kuasa-Nya dan jika Ia berkata dosa manusia terhapuskan maka dosa manusia terhapuskan. Bila Ia berkata manusia berdosa hari ini suci dan tidak ada dosanya, maka manusia akan kudus. Sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil setiap yang Dia lakukan. Oleh sebab tidak perlu lagi Allah harus menjadi manusia untuk menyelamatkan manusia. Namun faktanya Allah menjadi manusia untuk menyelamatkan manusia.

Sebenarnya bagi Allah keselamatan manusia telah selesai sebelum manusia jatuh dalam dosa. Karena Allah tidak dibatasi oleh waktu atau zaman.  Sebab Allah tidak dibatasi oleh waktu maka  Ia bisa berada di masa depan bahkan di masa lalu. Sesuai dengan kehendak-Nya sendiri yang Ia inginkan.

Yang menjadi masalahnya bagi manusia mengapa  karya penyelamatan Allah bagi manusia itu banyak prosesnya dalam waktu yang begitu panjang? Memang bagi manusia perlu untuk mempertanyakan hal demikian. Hal itu menunjukan ia adalah ciptaan yang terbatas. Namun bagi Allah telah selesai untuk menyelamatkan manusia dalam waktu yang tidak begitu panjang tetapi bagi manusia melihat proses Allah menyelamatkan manusia sangat begitu banyak prosesnya. 
Ingat bahwa bagi Allah 1000 hari sama dengan 1 hari.

Namun kenapa Allah harus menjadi manusia (Inkarnasi) untuk menebus manusia? Padahal jika Ia berkata dosa manusia telah dihapuskan maka dosa manusia terhapuskan. Jika Ia berkata manusia berdosa kudus di hadapan-Nya maka manusia berdosa itu akan kudus. Jika saya menjawab mengapa Allah harus menjadi manusia? Suka-sukanya Tuhanlah dan caranya Tuhan untuk menyelamatkan manusia. Dan tidak ada yang bisa melarang-Nya atas karya-Nya. Namun bagi saya jawaban seperti itu tidak begitu tepat.

Ada dua alasan mengapan Allah harus menjadi manusia dan butuh proses yang begitu panjang yaitu

Untuk Menujukan KeadilanNya

Allah yang kita kenal adalah Allah yang adil. Bahkan kalau kita baca Kitab Perjanjian Lama jika umat-Nya berbuat dosa maka Allah akan tegas untuk mengadili manusia. Bukti dari keadilan Allah sangat jelas sekali kalau kita baca Kej. 3 ketika manusia jatuh dalam dosa. Ia tidak memandang manusia itu adalah ciptaan-Nya atau kesayangan-Nya yang sepesial. Bila manusia telah melanggar perintah-Nya maka Ia tegas. Di mana Ia mengutuk dan mengusir manusia di taman Eden. Bahkan Roma mengatakan upah dosa adalah maut. Benar bahwa setiap pelanggaran manusia adalah upanya adalah maut. Dan Allah tidak memadang dosa kecil dan dosa besar Ia tegas untuk mengadili orang berdosa.

Bila dibandingkan dengan Adam hanya satu pelanggaran firman Tuhan, Allah itu tegas dan mengusirnya dari taman eden. Dan bagaimana dengan dosa saudara yang begitu banyak dosanya bahkan 100 atau 1000. Misalkan anda berbuat dosa dalam satu hari 3 dosa, dalam satu bulan 3 x 30 hari adalah 90 dosa. Dan bila saudara memiliki umur 60 tahun berapa dosa saudara???????

 Ingat bahwa Allah yang kita kenal adalah Allah yang kudus. Sebab kekudusan Allah nyata dalam murka-Nya bagi orang berdosa. Sebab kekudusan-Nya Ia tidak mengambaikan dosa sama sekali

Matius 5:48: karena itu haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu yang di sorga adalah sempurna.

Keluaran 34:7b tidaklah sekali-sekali membebaskan orang yang bersalah dari hukuman yang membalaskan kesalahan bapa kepada anak-anaknya dan cucunya, kepada keturunan yang ketiga dan keempat.

Ingat bahwa Allah yang kita kenal adalah Allah yang adil. Sebesar apapun dosamu dan sekecil apapun dosa mu upahnya adalah "maut".

Untuk Menujukan Kasih-Nya

Di sisilain kita mengenal Allah itu adalah Allah yang kasih. Karena kasih-Nya kita bisa hidup saat ini. Kasih Allah sangat berbeda dengan kasih manusia. Kasih Allah kepada kita tidak pernah beruba sampai selama-selamanya. Allah itu sangat mengasihi kita, dimana Ia tidak mau kita (manusia) mengalami kebinasaan bahkan Ia tidak mau manusia masuk dalam neraka karena dosa manusia. (Kel. 34:7;  1 Yoh. 4:7-8; Yoh. 3:16).

Namun disisi lain Allah itu adil. Dimana setia dosa manusia akan mendapatkan upahnya adalah maut. Dan sisilain Allah tidak mau manusia mengalami kebinasaan karena Allah sangat mengasihi manusia.

Bagaimana Kasih Allah dan Keadilan Allah dipersatukan??????

Ada sebuah kisah seorang jendral yang bernama Samila. Jendral Samila di kenal orang-orang Romawi sebagai Jendral yang adil dan kasih.

Suatu hari ada  seorang yang mencuri persediaan makanan. Kasus pencurian ini di laporkan kepada jendral Samila. Jendral Samila menyuruh parjurinya untuk di umumkan kepada rakyat bahwa jika pencuri itu ketahuan akan di hukum yaitu 50 cabukan di depan umum.

Ternyata pencuri itu ketahuan karena pencuri itu telah berulang kali mencuri. Sehingga pencuri  itu akhirnya ketahuan dan di bawa kepada jendral Samila dengan muka yang tertutup. Dan jendral Samila tidak mengetahui pencuri tersebut. Dan langsung saja pencuri itu di hadapkan didepan umum untuk di hukum 50 cabukan.

Ketika itu penutup muka pencuri itu di buka ternyata yang mencuri itu adalah ibu jendral Samila. Saat itu jendra Samila kaget karena yang mencuri  itu adalah ibunya sendiri.

Jendral Samila dikenal jendral yang adil dan kasih. Jika Jendral Samila tidak menghukum ibunya ia tidak adil. Dan jika ia menghukum ibunya maka ia di kenal sebagai orang yang tidak memiliki kasih. Masa ibunya sendiri ia hukum dan siksa.
Bagaimana keadilan dan kasih dari jendral Samilan tetap terpandangan? Yaitu jendra Samila menggatikan ibunya untuk menanggu hukuman ibunya. Di mana ia mengorbankan dirinya untuk ibunya.

Terlebih-lebih Allah terhadap manusia. Bagaimana Kasih Dan Keadilaan Allah dipersatukan? Yaitu melalui diri Yesus Kristus. Di mana Ia menggatikan manusia berdosa. Ia di hukum dan mati di atas kayu salib karena manusia berdosa.
Melalui peristiwa penderitaan Yesus Kristus. Kita sebagai manusia berdosa kita mengenal Dia adalah Allah yang Adil dan Kasih. Itulah suatu Allah mengapa Allah harus menjadi manusia untuk menyelamatkan manusia. Supaya ia tetap di padang Allah yang Adil dan Kasih.


Tuhan Yesus Memberkati.

Related Posts

Post a Comment

Subscribe Our Newsletter