Ternyata Di Bulan Terdapat Kawah Yang Berbentuk Lingkaran Dan Lingkar Pegunungan

Post a Comment
Ternyata Di Bulan Terdapat Kawah Yang Berbentuk Lingkaran Dan Lingkar Pegunungan - Bulan adalah benda ruang angkasa yang mengelilingi bumi dalam waktu tidak sampai empat minggu, pada jarak rata-rata 384.000 km (kira-kira 60 kali jari-jari bumi), melalui suatu lintasan yang hampir berbentuk lingkaran. Bulan merupakan benda dingin yang bulat dengan garis tengah 3.476 km (kira-kira seperempat garis tengah bumi, dan kira-kira seperempat ratus garis tengah matahari). Bahwasanya kendati demikian bundaran bulan di langit tampak hampir sama besar dengan bundaran matahari, adalah karena matahari berada pada jarak empat ratus kali lebih jauh dari bumi dibandingkan bulan.

Bulan tidak mempunyai atmosfer. Bulan adalah sebuah benda gelap yang tidak memancarkan cahaya dari dirinya sendiri. Dari bumi hanya kelihatan bagian permukaan bulan yang disinari matahari. Bilamana dilihat dari bumi, bulan berada di pihak yang sama dengan matahari, bagian yang disinari matahari (yang letaknya memang sangat lebih jauh daripada bulan) adalah permukaan bulan yang membelakangi bumi. Dengan demikian dari bumi bulan kelihatan gelap, artinya: tidak tampak; keadaan itu dinamakan bulan baru.


Jika dilihat dari bumi, bulan berada pada pihak yang berlawanan dengan matahari, bagian yang kelihatan justru bidang permukaan bulan yang diterangi matahari; keadaan itu dinamakan bulan purnama. Pada waktu-waktu di antaranya, hanya sebagian dari permukaan bulan yang diterangi matahari; keadaan-keadaan tersebut dinamakan menurut urutan kuartir pertama dan kuartir terakhir. Batas antara bagian bulan yang diterangi dan yang tidak diterangi dinamakan terminator.

Gerhana bulan terjadi jika bulan berada dalam kerucut bayangan bumi dari penyinaran matahari; keadaan demikian hanya mungkin pada waktu bulan purnama; jadi pada waktu bumi berada antara bulan dan matahari. Dengan mata telanjang kita sudah dapat melihat noda-noda gelap yang tidak teratur pada bulatan bulan. Dengan teropong-teropong astronomi yang besar, pada permukaan bulan akan kelihatan lebih banyak lagi liku-liku.

Bulan ternyata ditaburi sejumlah besar kawah besar-kecil yang boleh dikata berbentuk lingkaran dan lingkar pegunungan (lingkar pegunungan Langrenus). Disamping itu terdapat juga pegunungan-pegunungan yang bentuknya kurang teratur. Mengenai terjadinya kawah-kawah itu, orang masih meraba-raba. Semula diduga terjadi karena hamburan meteorit; kini sedang diteliti juga kemungkinan adanya aktivitas vulkanik di bulan. Noda-noda yang gelap itu ternyata dataran luas yang berwarna lebih gelap daripada lingkungannya. Dataran itu dinamakan "lautan" (Lat.: mare = laut). Namun sama sekali tidak mungkin disamakan dengan lautan atau samudera di bumi; mengingat di bulan tidak ditemukan adanya air.

Tepat pada waktu bulan berputar satu kali pada sumbunya, diselesaikannya pula peredaran mengelilingi bumi. Hal itu berarti bahwa dari bumi kita selalu melihat bagian permukaan yang sama dari bulan. Daerah-daerah pada pinggir bulatan bulan tidak selalu kelihatan, karena bulan melakukan gerakan-gerakan "mengangguk" dan "menggeleng". Jadi bagian belakang bulan tidak kelihatan dari bumi. Namun berkat perkembangan bulan-bulan buatan, dimungkinkan untuk mengetahui barang sesuatu dari bagian belakang ini; hal ini untuk pertama kali terjadi dalam bulan Oktober 1959 (Loenik III Rusia).

Penerbangan Natal (1968) yang dilakukan pesawat ruang angkasa berawak, Apollo 8, dari Amerika telah menghasilkan gambar dari sebagian besar bagian belakang bulan. Pesawat Apollo 11 berhasil mendaratkan manusia pertama di bulan (20 Jul 1969). Sesudah dilakukan berbagai penyelidikan terhadap contoh-contoh tanah bulan yang diangkut, ternyata tidak ditemukan tanda-tanda kehidupan. Memang berdasarkan contoh-contoh batu-batuan yang tersimpan sekarang ini, dapat ditetapkan bahwa umur bulan adalah 4,6 milyar tahun. Mineral-mineral yang ada di dalamnya menunjukkan persamaan sedemikian besar dengan mineral sejenis di bumi, sehingga mudah dikenal.

Related Posts

Post a Comment

Subscribe Our Newsletter