Soteriologi merupakan jantung dari pengajaran iman Kristen. Hal ini dapat dipahami melalui perspektif komprehensif dari Alkitab mengenai karya Allah dari awal sampai akhir. Allah sebagai subyek dan manusia sebagai obyek dari keselamatan. Keselamatan semata-mata kasih karunia Allah tanpa usaha manusia. Ini merupakan peryataan Alkitab Efesus 2:8-10.
Pentingya Mempelajari Soteriologi
Pengertian umum keselamatan, dari akar kata "selamat"- terhindar dari segala sesuatu yang dianggap sebagai bahaya, malapetaka dan musibah dan hal ini biasanya dikaitkan dengan pemenuhan kebutuhan fisik atau kebutuhan jasmani. Dalam lingkungan Kristen berbicara tentang keselamatan hampir selalu dihubungkan dengan pengorbanan Kristus yang menebus manusia dari dosa, jarang dihubungkan dengan pemunuhan kebutuhan fisik atau jasmani.
Apakah keselamatan tidak bertalian dengan pemenuhan kebutuhan jasmani? Tentu saja bertalian, tetapi pemenuhan kebutuhan jasmani bukanlah sentralnya atau hal mayor. Keselamatan dalam iman Kristen pada dasarnya upaya Tuhan mengembalikan manusia kepada rancangan semula. Ini adalah upaya Tuhan mendudukan manusia pada tempatnya. Ini berarti keselamatan juga sebuah proses. Dari pihak manusia keselamatan juga dapat berarti perjuangan melawan dosa (Ibr.12:1-4, Fil.2:12), bahwa orang percaya harus mengerjakan keselamatan dengan takut dan getar.
Alasan Manusia Di Selamatkan
Manusia diciptakan lebih mulia dari segala sesuatu yang Allah ciptakan
Ia adalah citra dari segalah ciptaan Allah. dalam diri manusia dilengkapi unsur-unsur yang tidak ada dalam makhluk lain, unsur-unsur ini juga terdapat dalam diri Allah. Manusia memiliki kecerdasan (rasio atau intelektual). Hal ini membuat manusia mampu berpikir, berlogika, menganalisis dll. Manusia memiliki perasaan dan emosi, hal inilah yang membuat manusia dapat memiliki rasa sayang, benci, cemburu, cinta, marah, dll.
Dalam Kej 3 bukti jelas bahwa manusia adalah makhluk yang bebas. Oleh karena dosa, manusia telah menjadi manusia yang kehilangan kemuliaan Allah, artinya gambar Allah telah rusak (Rom 3:23). Unsur-unsur yang dimiliki manusia tidak lagi digunakan untuk melayani dan mengabdi kepada Allah, melainkan kepada manusia memberontak kepada Allah dalam seluruh keinginan, pikiran dan perasaannya. Kecenderungan manusia dosa mata-mata. Karena kejatuhan dalam dosa, manusia tidak mampu mencapai kesucian Allah. Karakter manusia menjadi rusak, tidak seperti mampu mencapai kesucian Allah karakter manusia menjadi rusak, tidak seperti sebelum jatuh dalam dosa. manusia tidak mampu mencapai agar karakter standar kesucian Allah.
Keselamatan dalam Yesus Kristus dimaksudkan agar karakter manusia kembali diperbaiki. Inilah proses pemulihan gambar Allah. dalam proses keselamatan Tuhan bukan saja hendak menyelamatkan jiwa dan roh dari neraka, tetapi juga karakter atau watak manusia. Justru keselamatan seseorang akan nyata dalam perubahan karakter atau watak secara bertahap dan terus menerus. Keselamatan dalam Yesus Kristus mengembalikan fungsi unsur-unsur (pikiran, perasaan dan kehendak) tersebut sesuai dengan kehendak Allah.
Manusia memiliki unsur kekekalan yang dari Allah (Kej.2:7)
Ketika manusia diciptakan, kepadanya Tuhan menghembuskan nafas hidup kedalam hidupnya (ibrani: nephesy) yaitu unsur kekekalan dalam diri manusia. Betapa mahal jiwa manusia sebab jiwa itu kekal. Pemberontakan membawa manusia kepada kematian. Mati yang dimaksud bukanlah seperti orang tidur. Karena setelah mengalami kematian secara jasmani manusia "mengenai kesadaran kekal, yaitu sengsara kekal atau bahagia kekal". Oleh karena kita mengerti bila jiwa bertobat maka malaikat di surga bersukacita (Luk 15:7). Akibat dosa manusia binasa, manusia hidup dalam bayang-bayang maut neraka kekal (Rom 6:23). Kematian berarti keterpisahan dengan Allah. hidup manusia menjadi tidak berarti, tidak memiliki nilai, inilah kebinasaan. Dalam keselamatan, manusia diperdamaikan dengan Tuhan, itulah hidup kekal, yaitu yang berkualitas (Yoh 17:3). Keselamatan membangun sebuah kehidupan yang bersekutu dengan Tuhan, yang menggiring membangun memiliki kehidupan yang sesuai dengan kehendak Allah, dan ini sebuah kehidupan yang bermutu.
Keselamatan mengembalikan manusia bersekutu dengan Tuhan, bergaul & berinteraksi dengan penciptanya. Inilah persiapan memasuki kerajaan kekal atau yang sering kita kenal sebagai surga. Orang yang suka bersekutu dengan Tuhan hari ini akan bersekutu dengan Tuhan di keabadian, sebalikanya mereka yang tidak bersekutu dengan Tuhan hari ini tidak akan pernah bersekutu dengan Tuhan selama-lamanya.
Manusia memiliki hakekat sebagai manusia yang berkarya
Manusia yang aktif berkarya sebagai mana Allah adalah yang aktif berkarya (Kej 2:15). Pola rencana kekal itu sudah ditunjukkan di Kitab Kejadian, yaitu manusia diciptakan untuk "bersekutu, melayani dan mengabdi kepada Allah. inilah tujuan hidup satu-satunya yang manusia boleh memiliki, inilah yang membedakan manusia dengan hewan atau makhluk lain.
Oleh karena dosa, manusia tidak lagi hidup dalam persekutuan dengan Tuhan, pelayanan dan pengabdian kepada Tuhan. Sebalikya manusia hidup dalam persekutuan dengan dunia iblis, memberontak melawan Tuhan. Selanjutnya manusia melayani diri sendiri dan mengabdi kepada dosa. manusia telah kehilangan maksud dan tujuan dirinya diciptakan.
Bila seseorang memiliki kesadaran keselamatan dalam dirinya, maka ia akan menunjukkan buah pertobatan dan kelahiran barunya dengan pelayanan benar kepada Tuhan. pelayanan ini adalah prinsip penting dalam kehidupan mereka yang hendak dipermuliakan bersama dengan Tuhan, pelayanan inilah salib harus dipikul. Salip pada dasarnya adalah penderitaan yang dipikul demi kebahagian orang lain. Orang percaya harus mengerti dan mengalami penderitaan bagi pekerjaan-Nya (Fil.1:29). Keselamatan seseorang akan ditandai kerelaan seseorang menderita bagi Tuhan. Hanya orang yang menderita bersama Tuhan yang akan dipermuliakan bersama Tuhan (Rom 8:17).
Tuhan Yesus Memberkati
Post a Comment
Post a Comment