Makalah Kitab Ezra - Perjanjian Lama

Post a Comment


MAKALAH  TAFSIR PERJANJIAN LAMA
EZRA 9: 1-15
Penulis: Karminah
PENGANTAR

Kitab Ezra merupakan kitab lanjutan dari kitab tawarikh yang menceritakan cerita tentang kembalinya bangsa Yehuda ke tanah kanaan.Tokoh-tokoh  dalam peristiwa sezaman di kitab Ezra adalah Nehemia, Ester, Hagai, Zakharia, dan maleakhi. Ciri dari kitab Ezra dengan Tawarikh : penghormatan luar biasa terhadap hukum taurat , minat terhadap upacara di bait suci, perhatian terhadap kelompok-kelompok musik di antara kaum Lewi, dan penyebutan secara cermat nama peserta dalam acara keagamaan.

Kitab Ezra mencatat tentang  sisi bangsa Israel kembali ke tanah air yaitu Yerussalem yang kedua kali saat  di buang di Babelonia . Pasal 1-6 kembalinya bangsa Yahudi di bawah pimpinan Zerubabel dan Yesua. Pasal 7-10 di bawah pimpinan Ezra sendiri.Di kitab ini memperlihatkan cara Tuhan Allah dan menggenapi janji-Nya melalui pembebasan umat-Nya.

Kitab Ezra menceritakan tentang  hasil dari penggenapan Firman Tuhan yaitu pada pasal 1:1 “ Pada zaman Koresy , raja negeri Persia , Tuhan menggerakkan Raja Persia untuk menaruh belas kasih kepada bangsa Yahudi untuk menggenapi nubuatan dalam kitab Yeremia 29:10 “sebab beginilah Firman Tuhan : Apabila telah genap tujuh puluh tahun bagi Babel, barulah Aku memperhatikan kamu (bangsa Israel). Aku (Allah) akan menepati janji –Ku itu kepadamu dengan mengembalikan kamu  ke tempat ini. Dalam kitab Ezra di dalam pasal 3 , bangsa Israel dapat kembali membangun bait suci di Yerusalem walaupun ada hambatan tapi rencana Tuhan tidak pernah gagal sehingga janji Tuhan di tepati. Meskipun Tuhan menepati janjinya  kepada bangsa pilihan Tuhan, bangsa Israel tetap masih melakukan kejahatan di mataTuhan dengan melanggar perintah Tuhan yaitu menikahi bangsa kafir. Tuhan menunjkkan kasih-Nya bahwa Dia tetap setia melalui Ezra yang Tuhan pakai untuk memulihkan umatnya.[1]

Penulis kitab Ezra adalah Ezra lihat di Bilangan 12:3. Ezra hidup hingga zaman Nehemia (Neh 8:1-9 ; 12:36). Memakai bahasa Aram (Ezra 4:7- 6:18). Melalui pertolongan dan perlindumgan Raja Persia (Koresy, Darius dan Arthahasta) pembangunan bait suci dapat diselesaikan dan penyembahan yang benar sehingga Yerusalem.[2]

1. Latar Belakang kitab Ezra
Kerajaan Babel akhirnya di runtuhkan oleh orang Media dan Persia setelah Babel jatuh tahun 539 SM. Raja Persia memperlihatkan kebaikan hati terhadap takhlukannyayang di jarrah dan di perbudak dengan mengembalikan ke tanah air. Sejumlah orang Yahudi di bawah pimpinan keturunn Daud, pulang ke Yerusalem tahun 538 SM. Pada zaman pembuangan ke Babel saat itu ada yang bernama Hagai, Nehemia, Ester dll. Ezra dalam bahasa Indonesia, LXX  Esadras. kitab Ezra hampir sama dengan kitab Nehemia karena mereka sama-sama berada dalam zaman pembuangan . Nehemia berada di Yerusalem dari tahun ke 20 dalam pemerintahan Artahsasta 1(Neh 2:1) sampai tahun ke- 32 ( Neh 13:6) yaitu tahun 445-433 SM. Nehemia kembali ke Yeruslem kedua kalinya, dalam waktu di izinkan oleh raja Persia untuk pulang ke Yerusalem. Ada yang bernama Yohanan cucu Elyasib yang seangkatan dengan Nehemia(Neh 3:1 ; 12:10, 22). Menurut Wright “the date of Ezra Return to Jerusalem, 1958,Ezra pada tahun 458 Sm yang tidak tinggal di Yerusalem tidak lama  dan Ezra  kembali ke ibukota kerajaan pada tugas yang di lakukan di kerajaan sebagai tangan kanan atau orang kepercayaan raja yaitu bendahara. Pada tahun 444 Sm, Ezra mendampingi Nehemia  ke Yerusalem dan pada wakti itu baru membacakan taurat. Artinya sebagai pemimpin rohani yang seksama. Tujuan dari kitab ini adalah histiografis, dengan memberikan kebutuhan untuk memelihara catatan mengenai pemulangan umat Ibrani dari pembuangan di Babilonia ke Yerusalem. Kisah kitab Ezra dan Nehemia yaitu Kesetiaan Yahweh dengan menumbuhkan pengharapan dalam hati umat pada masa pasca pembuangan dengan cara menunjukkan pemeliharaan Allah yang bekerja di antara raja-raja da pemerintah-pemerintah.  Secara teologis kisah kitab ini menceritakan tentang pelayanan Ezra untuk pemulihan. Berdasarkan dari garis keturunan Lewi maka Ezra mempunyai jabatan sebagai sekretaris atau penasihat untuk urusan orang-orang Yahudi dalam cabinet kerajaan Ezra 7:1-6.[3]

2. Karya dan Peranan Ezra
Pelopor utama yang melahirkan jati diri yang baru adalah Imambesar Ezra “Ahli kitab yang mahir dalam kitab Musa(Ezra 7:6) Ezra mempunyai wewenang untuk mengangkat  pemimpin dan hakim. Dan menghkum seserang yang tidak melaksanakan hukun Musa. Sehingga Ezra mendapat gelar Imam dan ahli Taurat Allah semesta langit . merupakan gelar Persia yang resmi untuk pejabat yang menangani urusan orang Yahudi. Jadi Ezra ketika tiba di Yerusalem dengan kuasa dan semangat untuk mengatur kembali masyarakatYahudi agar mereka hidup sesuai dengan hukum Taurat. Dalam Ezra 7: 10 di sebutkan bahwa Ezra telah bertekad untuk meneliti Taurat Tuhan dan melakukannya serta mengajar ketetapan dan peraturan di antara orang Israel. Zaman pada watu itu yang telah di tentukan menjadi pusat kenyataan dan ahli Taurat dalam bahasa Ibrani yaitu Sofer yang merupakan pemimpin agama Yahudi  yaitu penafsir dan pengulas hukum. Sebelum masa pembuangan , ahli kitab adalah gelar pejabat tinggi yang di berikan kepada menteri keuangan 2 Raja-raja 22:3 atau panitera negara Yesaya 36:3 atau orang yang bertanggung jawabatas-atas dokumen negara yang memilikisatu ruangan khusus di istana raja. Tetapi semenjak masa pemulihan semuanya berubah. Ezra adalah ahli kitabyang juga merangkap sebagai imam yang tugasnya mempelajari daan menjelaskan hukum.[4]
 
 Ezra dan Yudaisme
Sebagai hasil dari serangan Babel pada tahun 588/587 SM. Bait Allah sudah di hancurkan dan bangsa Israel atau orang Yahudi ada di pembuangan. Tahun 520 SM Bait suci di tahbiskan. Ezra memberi semangat kepada orang Yahudi. Kitab taurat dalam Nehemia 8:1-8. Ezra menjadi bapa dari Yudaisme dan cara hidup Yudaisme yang berpusat mutlak pada kesetiaan pada hukum taurat.

3. Tujuan kitab Ezra
Kitab Ezra di tulis bertujuan mencatat bangsa Israel setelah bangsa Yahudi berada di pembuangan, Tuhan menggenapi janjinya bahwa bangsa pilihan Tuhan akan di kembalikan ke asalnya melalui nubuatan Yeremia. dan penekanan Ezra untuk membangun kembali Bait suci yang di hancurkan. Kitab Ezra di tulis tahun 460-440 SM. Isi kitab Ezra yaitu doa pertobatan dalam Ezra 9 dan Nehemia 9. Pesan dari nabi Hagai dan Zakharia bahwa dosa yang menjerat bangsa Israel sehingga berada dalam pembuangan. Hagai merupakan nabi zaman Ezra dan Zakharia merupakan nabi di zaman Nehemia. Kitab Ezra mengenai pengharapan dan pemulihan.

4. Konteks Dekat
Kerajaan Yehuda di kalahkan oleh orang kasdim sehingga bangsa Israel mengalami kekalahan. Saat orang kasdim di hancurkan oleh bangsa Persia maka bangsa Israel di bawah pimpinan Raja Koresy. Setelah Koresy menakhlukan Babel , Koresy memberikan kebebasan kepada umat Israel. Daniel 9:1-19 Daniel  berdoa sehingga Tuhan menepati janji-Nya. Koresy  penganut Zoroaster Tuhan dapat menggerakkan hati nya untuk berbelas kasih kepada bangsa Yahudi sehingga semua penduduk di kembalikan ke tempat kediaman masing-masing. Pasal 2 bercerita tentang umat Israel kembali yang di pimpin oleh Zerubabel tertulis di Yeremia 32.

Dengan menggerakkan hati Koresy untuk mengembalikan bangsa Israel kepada tanah airnya, berarti bangsa Israel  mengalami kebebasan  karena bebas dari perbudakan dan kesengsaraan yang di alami karena melakukan pemberontakan kepada Tuhan Allah . Kembalinya umat sisa bangsa Israel sama apa yang di catat dalam Nehemia 7:8—38 juga dalam Ezra 2: 43-60 yang kembali ke tanah kanaan adalah suku Yehuda, Benyamin, Lewi waktu mempersembahkan dua belas ekor kambing jantan untuk korban penghapus dosa (6:7)  Sehingga Koresy juga memberikan kesempatan untuk membangun bait suci dan memberikan sumbangan yang di perlukan dalam pembangunan bait suci.  Saat pembangunan bait suci bangsa Israel mendirikan mezbah yaitu mempersembahkan korban pagian, hari raya pondok daun sehingga merasakan sukacita yang besar dan kesedihan bagi orang tua karena mengingat akan waktu di runtuhkan bait suci itu. Tapi saat pembangunan sempat terhambat karena seorang samaria ingin menghentikan pembangunan bait suci sehingga terhenti sampai tahun kedua Raja persia yaitu Darius. Tapi saat pelayanan Nabi Hagai dan nabi Zakharia.  Dalam  Hagai 1:8 dan Hagai 2:8 Nabi Hagai memberi nasehat kepada bangsa Israel supaya tetap membangun bait suci dalam pekerjaan Tuhan.Akhirnya atas persetujuaan  pemerintahan Darius berhasil membangun bait suci sebagai ungkapan terima kasih kepada Allah dan menjalin hubungan yang benar dengan Allah.

5. Konteks Jauh:
Tindakan Ezra saat berdoa maka membuat orang Yahudi terlebih Sekhanya yang terlibat pernikahan campuran membuatnya untuk kembali setia kepada Tuhan atas perbuatan yang melanggar dari perintah Tuhan. Dengan menceraikan istrinya sebagai perjanjian Allah dengan bangsa Israel. karena penikahan campuran merupakan dosa yang sangat melanggar perintah Tuhan dan dosa yang besar, Tuhan adalah Allah yang cemburu maka Allah tidak mau ada umatnya yang mencondongkan hatinya ke illah yang lain. di mana dalam keluaran 34: 11-16 dan ulangan 7:1-5.. maka Ezra meminta bagi para pemuka imam, orang-orang Lewi dan segenap bangsa Israel bersumpah dan Ezra memberikan pengumuman dalam tiga hari segala hartanya akan di sita dan akan di kucilkan dari Jemaah yang pulang dari pembuangan. Kemudian dalam waktu tiga hari berhimpunlah bangsa Israel dan menurut apa kata pemimpin mereka yaitu Ezra sehingga bangsa Israel mengambil keputusan untuk menceraikan istri –istri dan menuruh pergi beserta anak-anaknya. Walaupun ada umat yang tidak mendengarkan kata –kata dari Ezra.

6. Konteks Teks:
Ayat kunci atau Pokok dari teks:
Ezra 9:12 :  Ezra  merupakan Ahli Alkitab yang mengetahui bagaimana sikap orang Jangan bangsa Israel melakukan perkawinan dengan bangsa kafir , supaya bangsa pilihan Allah tetap mendapatkan kesejahteraan dan kebahagiaaan sehingga kita menjadi kuat, mengecap tanah yang baik dan mewariskan tanah kepada anak-anak selamanya.

DOA EZRA
Garis besar
1.Laporan atau pengaduan para pemuka 1-2
a. Para pemuka datang kepada ezra ayat 1
b. Mengambil istri seorang kafir (2)

2. Respon Ezra
a. kekesalan Ezra  mendengar berita ayat 3
b. tindakan  yang di lakukan Ezra ayat 4-5

3. Ezra mencurahkan isi hatinya
a. Berdoa berisi pengakuan dosa 6-7
b. Mengalami kasih karunia Tuhan ayat 8-9
c. Ezra memohon pemulihan dari Tuhan untuk dirinya dan bangsanya ayat 10-11
d. Larangan bangsa Israel untuk kawin campur

PENAFSIRAN:
Koresy merupakan Raja Persia tahun 559 sM. Nubuat Yeremia mengenai Tuhan akan menggenapi janjinya kepada  bangsa Israel akan di kembalikan ke tanah asalnya. Janjinya akan di genapi melalui Ezra yaitu Zerubabel anak dari sealtiel. Ezra 3:2 ; Nehemia 12:1 ; Hagai 1:1. Atau anak pedaya saudara sealtiel  dalam 1 tawarikh 3:19. Saat dalam pembuangan Ezra di percaya oleh raja Persia sebagai bendahara atau gelar yan diberikan seorang yang harus di taati dan di takuti. Dalam zaman Ezra Koresy memberikan kesempatan untuk para buangan harus memberikan persembahan kepada raja atau upeti dan masa inilah Ezra di berikan kesempatan untuk membangun bait suci meskipun sempat terhalang atau ada perlawanan terhadap proyek pembangunan. Tapi rencana Tuhan tidak pernah gagal pada zaman raja Dariuslah pembangunan dapat di laksanakan pada tahun 520 sM. Pada tahun 458 Ezra dan bangsa yahudi kembali ke Yerusalem.

Ezra sudah berada di Yerusalem kurang dari 4,5 bulan. Sewaktu pejabat meminta perhatian mengenai soal perkawinan campuran. Pelanggar rupanya dari bangsa Israel saat bersamaan dengan Zerubabel dan dari bangsa Israel sudah berkeluarga dalam pasal 10: 18-44 menyebut 111 orang yang bersalah. Hukum di dalam Ulangan 7:1-5. Memperingatkan akibat-akibat buruk dari perkawinan campur, dan sejarah  bangsa Israel mulai dari zaman hakim-hakim dan membuktikan akibat buruk dari masalah perkawinan. Karena itulah Ezra mengambil tindakan keras. Dalam  Ezra dalam bahasa ibrani dengan kata soper yaitu penulis. keturunan Harun. Saat pulangnya Ezra dan bangsa Israel semuanya  merupakan campur tangan Tuhan karena saat Ezra sebagai kepercayaan raja Persia ada kesempatan untuk membangun bait Allah kembali.  Akhirnya bangsa Israel dapat kembali atau pulang ke tanah airnya yaitu Yerusalem. Pasal 9 ayat 1 Setelah semua di laksanakan yaitu pembangunan Bait Suci, maka beberapa orang pemuka ( orang Yahudi ) datang kepada Ezra. Orang Yahudi memberitahukan bahwa rakyat Israel yaitu para imam, orang-orang Lewi juga tidak memisahkan diri dari bangsa orang kafir atau bangsa yang tidak mengenal Allah yaitu bangsa Amon, Moab, Mesir, Kanaan, het,feris, dan Amori melakukan perbuatan yang jahat di hadapan Allah dengan mengambil pasangan bangsa kafir.

Saat Ezra mendengar kabar itu Ezra sangat kesal sehingga mencabut rambut serta jenggotnya menggambarkan Ezra mempermalukan dirinya demi bangsanya sebab merasakan kedukaan yang luar biasa atas dosa umat atau umat pilihan Allah. Secara manusia Ezra juga ada rasa takut akibat dari dosa yang di lakukan oleh Umat Tuhan, sehingga dapat  mengakibatkan bencana/ murka Allah datang kepada umat Israel.  Tindakan yang di lakukan Ezra merupakan  tanda bahwa keprihatinannya terhadap yang di lakukan bangsa Israel.

Ezra duduk sampai petang saat akan memimpin untuk mengadakan korban . koban petang tertulis pada Keluaran 29 yaitu Ezra sebagai pemimpin dalam mempersembahkan korban kepada Tuhan. Kemudian orang Israel datang pada Ezra dengan mengelilingi dengan gemetar yaitu takut akan tindakan Allah terhadap Israel akan mengalami betapa menderita dan sengsara saat menjadi budak di negeri lain. Saat akan memberikan persembahaan kepada Tuhan dengan keadaan pakaian yang robek , Ezra sujud dan mengulurkan tangan kepada Tuhan untuk berdoa. Meskipun bangsa pilihannya melanggar Firman Tuhan, Tuhan tidak pernah gagal dalam menggenapi rencananya.Tuhan menggerakkan hati seorang Raja untuk berbelas kasihan  kepada bangsa pilihan Tuhan .Tuhan dapat memakai siapa saja untuk menggenapi janjinya kepada umatnya. berarti sangat-sangat penderitaan yang mendalam imamat 10:6 dan Yosua 7:6.Ezra sangat kedukaan terhadap  bangsa Israel mengapa sampai melakukan dosa  yang melanggar perintah Allah yang dapat membuat bangsa akan mengalami  murka kembali  sehingga Tuhan dapat membuat bangsa akan ada dalam  pembuangan kembali. Semua orang gemetar karena Firman Allah berarti bangsa melihat Tuhan berkarya kepada ezra yang Tuhan memakai kehidupan saja yang mau di pakai. mencurahkan isi hatinya kepada Tuhan dalam doa yang sungguh –sungguh, tanpa mencari kebenaran, di mana Ezra berkata dengan penyesalan yang luar biasa atas dosa bangsanya yaitu dengan berkata Ya Allahku, aku malu bahwa dosaku menumpuk mengatasi kepala kami dan membumbung tinggi berarti rasanya dosa yang di lakukan tidak dapat di ampuni lagi, meskipun Ezra tidak melakukan dosa itu tapi Ezra saat berdoa untuk bangsanya menggunakan kata kami karena Ezra memiliki rasa kasih dan empati kepada bangsanya.

Dalam doa Ezra sangat-sangat menyadari bahwa melanggar perintah Tuhan dengan mengambil seorang untuk di jadikan istri atau di berikan kepada anak laki-laki maupun anak-anak perempuan bangsa Israel , meskipun kesalahan bangsa besar tapi  kasih karunia dan kemurahan Tuhan terhadap bangsanya tetap ada atau tidak berubah meski Tuhan penuh kasih bukan berarti umatnya hidup sesukanya dengan melakukan dosa secara terus –menerus dengan melanggar perintah Tuhan  dan tidak hidup dalam kekudusan. Ezra dan bangsa Israel sudah berdosa dan melanggar akan perintah Tuhan dan Tuhan sudah menghukum bangsa Israel dan Ezra ke pembuangan tapi mereka yaitu Ezra dan umatnya seharusnya mendapatkan hukuman yang berat tapi Tuhan penuh kasih sehingga hukuman yang di pikul tapi Tuhan malah menyelamatkan umatnya.

Meskipun mengalami pembuangan bangsa Israel dan ezra mengalami kasih yang luar biasa karena Tuhan memerhatikan umatnya dengan raja negeri Persia menaruh kasih dan di sayangi oleh raja. Ezra memiliki hubungan yang intim dengan Tuhan maka untuk menunjukkan cintanya  dengan selalu meneliti Firman Tuhan. dalam pasal 14 Ezra memohon Tuhan saat berdoa bahwa Tuhan maha besar, maha benar dan  mengatahui apa yang di lakukan umatnya yang berdosa karena jika seseorang hidup dalam dosa maka hadirat Tuhan tidak akan melingkupinya karena dosa yang menghalangi berkat dan menjauhkan seseorang dengan Tuhan.

Prinsip –Prinsip Alkitab
  • Miliki hati empati kepada sesama
  • Suka untuk meneliti Firman Tuhan
  • Berdoa untuk orang lain
  • Rencana Tuhan tidak pernah gagal atau selalu menepati janji-Nya
  • Memiliki kerendahan hati
  • Jangan menikah dengan  beda agama
  • Tuhan dapat meninggikan dan merendahkan seseorang
  • Tuhan tetap setia dan memberikan kesempatan untuk umat bertobat
  • Doa mengubah segala sesuatu
  • Doa memiliki kuasa
  • Doa merupakan percakapan dengan Allah atau berkomunikasi langsung dengan Allah

Aplikasi
  • Jadilah orang Kristen yang suka berdoa untuk bangsa.
  • Jika berdoa jangan meminta untuk diri sendiri tapi berdoa untuk keluarga, teman atau sesama saudara seiman
  • Percayalah kepada Tuhan rencana Tuhan dalam hidup kita tidak pernah gagal
  • Jika kita minta ampun maka Tuhan mengampuni
  • Kita yang mengenal Tuhan jangan menikah dengan yang tidak seiman
  • Kita harus membaca, merenungkan dan melakukan Firman Tuhan

Aplikasi Pribadi
  • Saya akan selalu membaca Firman Tuhan karena hanya Firman yang mampu menuntun dan mengubahku
  • Saya akan cinta Tuhan dengan menjadi pelaku  Firman Tuhan
  • Saya percaya Tuhan  dapat memakai siapapun
  • Saya percaya bahwa Tuhan setia dan adil mengampuni segala kesalahan saya asal saya mengakui dan bertobat
  • Saya tidak akan menikah dengan berbeda keyakinan


PENUTUP
Kesimpulan:
Bahwa rencana Allah bagi umatnya tidak pernah gagal pasti tergenapi bagaimanapun caranya, karena Tuhan mempunyai seribu cara untuk menepati janjinya sehingga Tuhan tidak pernah berdusta seperti yang di lakukan terhadap bangsa Israel Tuhan menepati janjinya akan mengembalikan mereka ke tanah airnya yaitu ke Yerusalem melalui bangsa Persia Tuhan menolong umatnya Itulah yang terjadi dalam bangsa Israel bagaimana Tuhan menepati janji-Nya yang pernah di janjikan kepada nabi Yeremia Tuhan akan mengembalikan. Tuhan bekerja dengan cara menggerakkan hati raja Persia, sehingga memberikan bangsa Israel dan merasakan kebebasan dari perbudakan. Melalui seorang yang Tuhan pakai yaitu Ezra. Dengan sekembalinya ke tanah airnya dan ada Tuhan memberikan kesempatan untuk membangun bait suci dan bangsa bersukacita. Tapi setelah pembanguna bait suci Ezra mendapat laporan bahwa bangsanya telah melanggar perintah Tuhan dengan mengambil seorang istri maupun suami dari bangsa kafir itu yang membuat Ezra sangat-sangat merasakan kedukaan yang luar biasa tapi Ezra tidak langsung menghakimi Ezra langsung berdoa kepada Tuhan untuk pengampunan. Tuhan penuh kasih dan karunia setelah bangsa mendengar doa yang di panjatkan Ezra Israel mau bertobat dan berani mengambil keputusan yang luar biasa di mana bangsa Israel mau memutuskan hubungan  dengan bangsa kafir waktu itu.

Pengalaman pribadi  setelah membaca teks ini
Saya dapat mengerti betapa besar kasih Tuhan terhadap umatnya, apa yang Tuhan janjikan tidak pernah gagal pasti tergenapi bagaimanapun caranya, contohnya dari Ezra merupakan  orang buangan tapi Tuhan dapat memakai Ezra dalam melaksnakan rencananya yang telah di janjikan kepada kitab Yeremia bahwa bangsa pilihannya di kembalikan ke tanah airnya. Berarti tidak ada yang mustahil bagi Tuhan.  Jika kita selalu memberi waktu untuk meneliti firman maka yang dapat manusia untuk mengerti dan memahami Tuhan, bagaimana Tuhan terhadap umat pilihannya. Berarti kita dapat mngetahui betapa kita hari demi hari harus di perbaharui hidup kita dan membuat kita untuk menjauhi dari dosa karena dosalah yang membuat hubungan manusia dengan terputus. Sikap Ezra yang memiliki kasih yang luar biasa untuk umatnya bahwa berdoa untuk bangsanya bukan diri sendiri berarti hati peduli dan empati terhadap bangsanya. Teologis bagi umat pilihanya adalah Tuhan selalu mendengat doa dan seruan umatnya asal percaya dan mau bertobat dan hidup sesuai dengan apa firman Tuhan . Jangan pernah tetap berseru kepada Tuhan dan  nantikan Tuhan waktu Tuhan selau yang terbaik . Tuhan Yesus Memberkati.




 [1] L.thomas Holdcroft kitab-kitab sejarah.(Malang: Gandum Mas , 1992) hal219-220
[2]  Macylife
[4]  D.A . Hubbard, dkk. Pengantar Perjanjian Lama 1. (Jakarta: BPK. Gunung Mulia 1993) Hal 443

Related Posts

Post a Comment

Subscribe Our Newsletter